Tak bisa ditampik, kebutuhan sayur dan buah Indonesia masih tinggi. Ketidakmampuan petani atau pengusaha dalam negeri memenuhinya, membuat negara ini masih menggantungkan pasokan dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buah (hortikultura) nasional.
Berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sabtu (3/8/2013), menyebutkan, impor sayur dan buah Indonesia kurun Januari sampai Juni 2013, masing-masing mencapai US$ 287.354.504 dengan volume 393.151.409 kilogram (kg). Sementara total nilai impor buah-buahan mencapai US$ 373.965.151 dengan volume 288.050.850 kg.
China masih belum tergantikan posisinya, sebagai negara pengimpor sayur dan buah terbesar ke Indonesia. Nilai impor sayur negara ini ke Indonesia periode Januari-Juni 2013, masing-masing sebesar US$ 169.313.521 dan US$ 203.230.623. Sementara volume impor untuk sayur sebesar 212.585.984 kg dan buah-buahan 181.892.642 kg.
Selain China, negara pengimpor sayuran terbesar ke Indonesia, yakni Myanmar senilai US$ 34.012.836, India US$ 15.215.013, Australia US$ 13.258.642, Kanada US$ 12.487.620 dan lainnya US$ 43.066.872.
Pada komoditas buah-buahan, negara pengimpor selain China, yakni Amerika Serikat US$ 41.450.615, Australia US$ 35.158.215, Thailand US$ 24.005.942, Tunisia US$ 12.215.807 dan negara lainnya sebesar US$57.903.949.
Selain buah dan sayur, china juga menjadi pengimpor terbesar bunga krisan ke Indonesia. Nilai impor bunga krisan tersebut tercatat sebesar 22.075 sampai Juni 2013 dengan volume impor 1.008 kg. Serta Singapura sebesar US$ 15.342 dengan volume 1.008 kg.
Adapula negara yang mengimpor komoditas flortikultura ke Indonesia, seperti Kamboja, India dan Singapura. Sampai semester I-2013, impor flortikultura Kamboja tercatat sebesar US$ 32.925 dengan volume 3.000 kg. Kemudian India US$ 11.397 dengan volume 600 kg. Namun untuk Singapura nilainya sangat kecil sekali.
Mengacu pada keseluruhan data tersebut, nilai impor flortikultura dan hortikultura Indonesia mencapai total US$ 661.401.396 dengan volume impor 681.207.876 kg.(Fik/Nur)
Berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sabtu (3/8/2013), menyebutkan, impor sayur dan buah Indonesia kurun Januari sampai Juni 2013, masing-masing mencapai US$ 287.354.504 dengan volume 393.151.409 kilogram (kg). Sementara total nilai impor buah-buahan mencapai US$ 373.965.151 dengan volume 288.050.850 kg.
China masih belum tergantikan posisinya, sebagai negara pengimpor sayur dan buah terbesar ke Indonesia. Nilai impor sayur negara ini ke Indonesia periode Januari-Juni 2013, masing-masing sebesar US$ 169.313.521 dan US$ 203.230.623. Sementara volume impor untuk sayur sebesar 212.585.984 kg dan buah-buahan 181.892.642 kg.
Selain China, negara pengimpor sayuran terbesar ke Indonesia, yakni Myanmar senilai US$ 34.012.836, India US$ 15.215.013, Australia US$ 13.258.642, Kanada US$ 12.487.620 dan lainnya US$ 43.066.872.
Pada komoditas buah-buahan, negara pengimpor selain China, yakni Amerika Serikat US$ 41.450.615, Australia US$ 35.158.215, Thailand US$ 24.005.942, Tunisia US$ 12.215.807 dan negara lainnya sebesar US$57.903.949.
Selain buah dan sayur, china juga menjadi pengimpor terbesar bunga krisan ke Indonesia. Nilai impor bunga krisan tersebut tercatat sebesar 22.075 sampai Juni 2013 dengan volume impor 1.008 kg. Serta Singapura sebesar US$ 15.342 dengan volume 1.008 kg.
Adapula negara yang mengimpor komoditas flortikultura ke Indonesia, seperti Kamboja, India dan Singapura. Sampai semester I-2013, impor flortikultura Kamboja tercatat sebesar US$ 32.925 dengan volume 3.000 kg. Kemudian India US$ 11.397 dengan volume 600 kg. Namun untuk Singapura nilainya sangat kecil sekali.
Mengacu pada keseluruhan data tersebut, nilai impor flortikultura dan hortikultura Indonesia mencapai total US$ 661.401.396 dengan volume impor 681.207.876 kg.(Fik/Nur)