Di tengah harga pangan di tanah air yang melonjak tinggi, Food Price Watch dari salah satu unit Bank Dunia dalam laporannya justru mencatat harga-harga pangan di pasar internasional mencetak rekor terendah sepanjang sejarah.
Bank Dunia mencatat, harga pangan terus menuruna tiga kuartal berturut-turut sejak mencapai harga tertingginya pada Agustus 2012. Menurut laporan tersebut, harga pangan global terus merosot antara Februari hingga Juni 2013. Harga pangan saat ini tercatat merosot sebesar 12% dari harga tertingginya pada Agustus.
Seperti dilansir dari Financial Express, Senin (5/8/2013) anjloknya harga pangan dunia dipicu produksi yang lebih tinggi, penurunan volume impor dan permintaan yang melemah. Kondisi itu menarik turun harga ekspor meskipun pasar internasional tetap memperketat aturan pengiriman jagung.
Sementara harga gandum mencerminkan produksi dunia tengah menguat. Hal tersebut mengingat di tahun sebelumnya poduksi gandum sempat menurun. Sementara harga beras terus merosot secara perlahan akibat dari kombinasi berbagai faktor.
Untungnya, sejumlah penurunan harga pangan dari panen yang baik di Thailand dan Vietnam dapat dinetralkan dengan meningkatnya permintaan dan pasokan yang menipis di India Pakistan, Amerika Serikat (AS), dan Amerike Aselatan
Sementara itu, situasi terkini di Mesir juga berdampak pada pasar gandum internasional mengingat negara tersebut merupakan importir gandum tertinggi di dunia. (Sis/Shd)
Bank Dunia mencatat, harga pangan terus menuruna tiga kuartal berturut-turut sejak mencapai harga tertingginya pada Agustus 2012. Menurut laporan tersebut, harga pangan global terus merosot antara Februari hingga Juni 2013. Harga pangan saat ini tercatat merosot sebesar 12% dari harga tertingginya pada Agustus.
Seperti dilansir dari Financial Express, Senin (5/8/2013) anjloknya harga pangan dunia dipicu produksi yang lebih tinggi, penurunan volume impor dan permintaan yang melemah. Kondisi itu menarik turun harga ekspor meskipun pasar internasional tetap memperketat aturan pengiriman jagung.
Sementara harga gandum mencerminkan produksi dunia tengah menguat. Hal tersebut mengingat di tahun sebelumnya poduksi gandum sempat menurun. Sementara harga beras terus merosot secara perlahan akibat dari kombinasi berbagai faktor.
Untungnya, sejumlah penurunan harga pangan dari panen yang baik di Thailand dan Vietnam dapat dinetralkan dengan meningkatnya permintaan dan pasokan yang menipis di India Pakistan, Amerika Serikat (AS), dan Amerike Aselatan
Sementara itu, situasi terkini di Mesir juga berdampak pada pasar gandum internasional mengingat negara tersebut merupakan importir gandum tertinggi di dunia. (Sis/Shd)