Empat hari menjelang lebaran, Kantor Pos Pusat di sekitaran lapangan Banteng, Jakarta Pusat masih ramai disesaki pengunjung. Bangku antrean dan loket pelayanan nyaris tak pernah kosong melayani pengunjung.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, dari 37 loket pelayanan yang ada, tak seluruhnya terisi oleh petugas Pos Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya pembagian jadwal kerja (shift) yang diberlakukan perseroan sehingga dapat melayani pengunjung secara bergantian.
"Ada loket pelayanan yang masih kosong karena ada karyawan yang cuti, izin tidak masuk karena sakit. Jadi 37 loket pelayanan harus terisi semua," ujar Assisten Manajer Pelayanan Pagi Pos Indonesia Pusat, Tantawi saat berbincang dengan Liputan6.com di kantor pusat Pos Indonesia, Jakarta, Senin (5/8/2013).
Ramainya kantor pos hari ini membuat pengunjung rela antre untuk bisa mengirimkan surat, paket, dan kartu ucapan lebaran. Adapula pengunjung yang hanya sekadar melakukan pembayaran, seperti rekening listrik, air,telepon, televisi berlangganan dan sebagainya.
Ibu Mamat (54), warga asal Glodok mengaku sudah mengantre sejak satu jam lalu hanya untuk membayar tagihan televisi berlangganan dan rekening listrik. Biasanya, dirinya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menyelesaikan transaksi di kantor pos.
"Sekarang malah lebih lama sudah menunggu satu setengah jam belum juga dipanggil. Memang hari ini lebih ramai dibandingkan hari-hari normal," terang dia.
Hal senada juga diakui Nanang (28), salah satu warga Kemayoran. Bahkan Nanang mengeluhkan layanan Pos Indonesia yang dianggap masih terlalu lamban.
"Sebenarnya sudah bagus dari sisi kualitas pelayanan kepada pengunjung, tapi antre-nya itu yang masih lama. Saya mau bayar listrik perusahaan senilai Rp 12 juta saja harus menunggu satu jam," keluhnya.
Kendati masih menghadapi banyak kritikan, Fauzi yang merupakan seorang karyawan swasta dan pelanggan setia Pos Indonesia mengakui pelayanan Pos Indonesia setiap tahun mengalami kemajuan pesat. "Pelayanan sudah lebih cepat dan responsif ketika melayani pengunjung dibandingkan dulu. Kalau dulu, ngelayaninnya males-malesan," tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Manajer Pelayanan Pos Indonesia, Jakarta Pusat Rika Rusita Apriyanti mengklaim perseroan telah melakukan berbagai pembenahan, perbaikan serta peningkatan pelayanan yang lebih baik, terutama dari aspek teknologi.
"Teknologi yang diadopsi Pos Indonesia sekarang lebih canggih. Mau tidak mau kami harus mengembangkan teknologi di seluruh data internal perusahaan seiring perkembangan zaman. Penambahan fitur pun dilakukan, hingga saat ini punya tracking web guna melacak keberadaan kiriman pengunjung," pungkas dia.(Fik/Shd)
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, dari 37 loket pelayanan yang ada, tak seluruhnya terisi oleh petugas Pos Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya pembagian jadwal kerja (shift) yang diberlakukan perseroan sehingga dapat melayani pengunjung secara bergantian.
"Ada loket pelayanan yang masih kosong karena ada karyawan yang cuti, izin tidak masuk karena sakit. Jadi 37 loket pelayanan harus terisi semua," ujar Assisten Manajer Pelayanan Pagi Pos Indonesia Pusat, Tantawi saat berbincang dengan Liputan6.com di kantor pusat Pos Indonesia, Jakarta, Senin (5/8/2013).
Ramainya kantor pos hari ini membuat pengunjung rela antre untuk bisa mengirimkan surat, paket, dan kartu ucapan lebaran. Adapula pengunjung yang hanya sekadar melakukan pembayaran, seperti rekening listrik, air,telepon, televisi berlangganan dan sebagainya.
Ibu Mamat (54), warga asal Glodok mengaku sudah mengantre sejak satu jam lalu hanya untuk membayar tagihan televisi berlangganan dan rekening listrik. Biasanya, dirinya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menyelesaikan transaksi di kantor pos.
"Sekarang malah lebih lama sudah menunggu satu setengah jam belum juga dipanggil. Memang hari ini lebih ramai dibandingkan hari-hari normal," terang dia.
Hal senada juga diakui Nanang (28), salah satu warga Kemayoran. Bahkan Nanang mengeluhkan layanan Pos Indonesia yang dianggap masih terlalu lamban.
"Sebenarnya sudah bagus dari sisi kualitas pelayanan kepada pengunjung, tapi antre-nya itu yang masih lama. Saya mau bayar listrik perusahaan senilai Rp 12 juta saja harus menunggu satu jam," keluhnya.
Kendati masih menghadapi banyak kritikan, Fauzi yang merupakan seorang karyawan swasta dan pelanggan setia Pos Indonesia mengakui pelayanan Pos Indonesia setiap tahun mengalami kemajuan pesat. "Pelayanan sudah lebih cepat dan responsif ketika melayani pengunjung dibandingkan dulu. Kalau dulu, ngelayaninnya males-malesan," tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Manajer Pelayanan Pos Indonesia, Jakarta Pusat Rika Rusita Apriyanti mengklaim perseroan telah melakukan berbagai pembenahan, perbaikan serta peningkatan pelayanan yang lebih baik, terutama dari aspek teknologi.
"Teknologi yang diadopsi Pos Indonesia sekarang lebih canggih. Mau tidak mau kami harus mengembangkan teknologi di seluruh data internal perusahaan seiring perkembangan zaman. Penambahan fitur pun dilakukan, hingga saat ini punya tracking web guna melacak keberadaan kiriman pengunjung," pungkas dia.(Fik/Shd)