PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) yang merupakan anak perusahaan dari PT Jababeka Tbk menandatangani kerjasama dengan perusahaan asal China Hanking Industrial Group Co, Ltd untuk mengembangkan proyek kawasan wisata Tanjung Lesung, Banten.
Pembangunan ini berlokasi di lahan seluas 300 hektare (ha) dari total 1.500 hektar milik BWJ di kawasan Tanjung Lesung.
Rencananya di lokasi ini akan dibangun Marina Lapangan Golf, Exhibition Center, serta 4 hotel yang masing-masing terdiri dari 100 kamar, serta 2 ribu villa.
"Ini sebagai lokomotif pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga akan mendukung pembangunan jalan tol dan lapangan terbang," ujar SD Damono, Direktur Utama PT Jababeka Tbk di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).
Pengembangan yang menelan investasi sebesar US$ 50 juta ini, ditargetkan mulai berlangsung di 2014 dan didahului dengan studi kelayakan.
Sedangkan pembangunan ditargetkan paling lama berlangsung selama 10 tahun. Kawasan ini diharapkan nantinya bisa setara dengan Pulau Bali sebagai kawasan wisata dengan adanya Gunung Krakatau, Taman Nasional Ujung Kulon, wisata pantai dan unsur budaya tanah Banten Selatan yang menarik.
"Yang pertama dan penting untuk dibangun itu mall, kemudian exhibition center dan apartemen. Ini baru tahap awal, kedepannya mudah-mudahan akan banyak investor yang datang," lanjut dia.
Menurut Damono, kendala pengembangan di kawasan Tanjung Lesung adalah infrastruktur yang kurang memadai sehingga wisatawan asing sulit untuk menjangkau kawasan ini.
"Makanya harus disertai juga dengan pembangunan jalan tol dan bandara agar luar negeri bisa langsung ke sini. Ini juga mungkin terjadi bila belum ada pembangunan tempat menginap karena tanpa itu jalan tol dan bandara juga akan rugi," tambah dia.
Dengan pengembangan ini diharapkan akan membangkitkan lapangan kerja dan pusat industri pariwisata akan mengembangkan wilayah Banten Selatan menjadi objek wisata untuk membangun kemakmuran bagi masyarakat sekitar. (Dny/Nur)
Pembangunan ini berlokasi di lahan seluas 300 hektare (ha) dari total 1.500 hektar milik BWJ di kawasan Tanjung Lesung.
Rencananya di lokasi ini akan dibangun Marina Lapangan Golf, Exhibition Center, serta 4 hotel yang masing-masing terdiri dari 100 kamar, serta 2 ribu villa.
"Ini sebagai lokomotif pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga akan mendukung pembangunan jalan tol dan lapangan terbang," ujar SD Damono, Direktur Utama PT Jababeka Tbk di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).
Pengembangan yang menelan investasi sebesar US$ 50 juta ini, ditargetkan mulai berlangsung di 2014 dan didahului dengan studi kelayakan.
Sedangkan pembangunan ditargetkan paling lama berlangsung selama 10 tahun. Kawasan ini diharapkan nantinya bisa setara dengan Pulau Bali sebagai kawasan wisata dengan adanya Gunung Krakatau, Taman Nasional Ujung Kulon, wisata pantai dan unsur budaya tanah Banten Selatan yang menarik.
"Yang pertama dan penting untuk dibangun itu mall, kemudian exhibition center dan apartemen. Ini baru tahap awal, kedepannya mudah-mudahan akan banyak investor yang datang," lanjut dia.
Menurut Damono, kendala pengembangan di kawasan Tanjung Lesung adalah infrastruktur yang kurang memadai sehingga wisatawan asing sulit untuk menjangkau kawasan ini.
"Makanya harus disertai juga dengan pembangunan jalan tol dan bandara agar luar negeri bisa langsung ke sini. Ini juga mungkin terjadi bila belum ada pembangunan tempat menginap karena tanpa itu jalan tol dan bandara juga akan rugi," tambah dia.
Dengan pengembangan ini diharapkan akan membangkitkan lapangan kerja dan pusat industri pariwisata akan mengembangkan wilayah Banten Selatan menjadi objek wisata untuk membangun kemakmuran bagi masyarakat sekitar. (Dny/Nur)