Sukses

Penumpang Turun, Setoran Sopir Kopaja Dikurangi

Para pengemudi sopir angkutan umum Kopaja mengakui adanya penurunan pendapatan jelang Lebaran 2013.

Berkurangnya pengguna angkutan umum Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) jelang Lebaran tahun ini mendorong pemilik bus untuk memotong setoran yang harus diserahkan para sopir. Kebijakan itu dibuat agar pendapatan para sopir tak berkurang terlalu banyak.

Sopir Bus Kopaja 616, Yahya (33) dalam perbincangan dengan Liputan6.com mengatakan, penurunan jumlah penumpang memang jelang Lebaran kerap terjadi setiap tahunnya. Para sopir yang biasanya mengantongi pendapatan kotor Rp 720 ribu per hari, hanya bisa membawa pulang uang Rp 600 ribu - 650 ribu per hari.

"Memang pahit penurunan penumpang ini, setoran bisa mencapai Rp 300 ribu, solar Rp 250 ribu per hari, sedangkan sisanya buat kami. Mendapatkan pendapatan kotor Rp 650 ribu per hari saja sudah untung, walaupun sedikit," kata Yahya.

Kondisi yang sama dialami Sopir Bus Kopaja P-19, Jannen Sihombing (39) yang mengaku baru merasakan efek berkurangnya pendapatan jelang Lebaran. 

Menurut Jannen, dirinya biasanya bisa mengantongi pendapatan kotor hingga Rp 800 ribu per hari. Pendapatan itu selanjutnya dibagi untuk pemilik bus, belanja bahan bakar, dan keuntungan yang diberikan kepada dirinya.

Namun menjelang perayaan lebaran, pendapatan kotor yang dibawa Janen berkurang menjadi Rp 650 ribu - Rp 700 ribu per hari. Beruntung, pemilik bus memutuskan mengurangi uang setoran sehingga masih bisa menolong pendapatan yang didapatkan.

"Disaat menjelang lebaran, pemilik bus memaklumi, kalau jumlah penumpang kan berkurang, maka setoran yang diberikan sebesar Rp 320 ribu per hari, buat solar tetap Rp 250 ribu pe hari, sedangkan keuntungannya bisa cuma hanya 150 ribu untuk kami," kata Jannen.

Diperkirakan pendapatan para sopir angkutan umum di ibukota akan kembali normal seminggu setelah lebaran.(Dis/Shd)