Sukses

Berkah Ramadan di Tangan Penjual Takjil di Benhil

Ramadan memberi berkah tersendiri bagi para pedagang takjil musiman di kawasan Bendungan Hilir (Benhil).

Berakhirnya bulan Ramadan, membuat para pedagang takjil musiman di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, harus kembali ke aktifitasnya sehari-hari.

Namun hal tersebut tidak membuat para pegadang ini kecewa lantaran dari hasil berjualan selama 1 bulan penuh ini saja, mereka sudah dapat menghasilkan uang yang lebih dari cukup untuk membeli keperluan lebaran atau bahkan untuk kembali ke kampung halaman.

Seperti diungkapkan Ira (33), yang sehari-harinya berjualan pakaian, namun saat bulan Ramadan tiba, dia berjualan aneka takjil seperti kolak, biji salak, bubur sumsum dan aneka minuman. "Saya sudah 5 kali puasa jualan disini, lumayan untuk keperluan lebaran," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Kamis (8/8/2013).

Dalam sehari, Ira mengaku bisa meraup omset sebesar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Baginya berjualan takjil selama bulan puasa ini lebih memberikan untung besar ketimbang berjualan baju.

"Ya ini kan sementara saja, setelah lebaran juga saya jualan baju lagi. Hasilnya lumayan, bisa buat beli keperluan Lebaran dan tambah modal jualan baju saya," lanjutnya.

Hal yang sama juga diutarakan Mira (28) salah satu penjual masakan khas padang di kawasan tersebut. Wanita yang sehari juga berjualan masakan pada di Pasar Tanah Abang ini, mengaku selama bulan Ramadan, dirinya 'menutup' sementara usahanya di Tanah Abang dan berpindah ke Benhil.

Menurutnya, selama bulan puasa ini, dia bisa mendapatkan omset lebih banyak bila berjualan dikawasan Benhil ketimbang ditempatnya yang biasa.

"Kalau pas puasa, warung makan saya di Tanah Abang omsetnya paling hanya Rp 5 juta per hari, tetapi kalau disini saya bisa dapat Rp 7-Rp 8 juta per hari. Tapi kalau sudah selesai Ramadan juga saya balik lagi jualan di warung," katanya.

Begitu juga diungkapkan Roni (38), penjual gorengan dan aneka kue basah dikawasan ini. Roni yang sehari-hari berjualan gorengan keliling, mengatakan, selain lebih menghemat tenaga terlebih saat puasa, berjualan gorengan di Benhil memberikan pendapatan 2 kali lipat dibanding biasanya.

"Kalau jualan keliling saya paling dapat Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu, tapi kalau disini saja bisa dapat Rp 700 ribu, malah kalau ramai bisa sampai Rp 1 juta, itu dicampur sama jualan kue basahnya," jelasnya.

Pria yang sudah 2 kali berjualan gorengan di Benhil ini, berharap pada bulan puasa tahun depan, dirinya bisa kembali berjualan ditempat tersebut agar saat mudik, dia bisa membawa uang lebih untuk keluarganya. "Pedapatannya saya pakai buat bayar kontrakan sama untuk pulang kampung, bagi-bagi rejeki ke keluarga," tandas dia. (Dny/Nur)