Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (14/8/2013) dini hari tadi.
Rudi ditangkap karena diduga menerima suap sekitar US$ 700 ribu. Penangkapan Rudi terjadi di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Iya benar, kami menerima kabar kalau beliau ditangkap KPK sekitar pukul 1-2 pagi tadi," ungkap Kepala Bagian Humas SKK Migas, Elan Biantoro saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Elan sendiri mengaku merasa kaget mendengar kabar itu. Namun, dia belum tahu apa alasan ditangkapnya Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut oleh KPK
"Sampai sekarang saya belum tahu apa alasan penangkapan Pak Rudi," jelas dia.
Rudi Rubiandini dilantik menjadi Kepala SKK Migas pada 15 Januari 2013. Pria kelahiran Tasikmalaya, 9 Februari 1962 itu sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM.
Rudi lulus dari jurusan Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1985. Kemudian dia melanjutkan pendidikan sampai meraih gelar doktor di Technische Universitaet Clausthal Jerman pada 1991.
Rudi yang pernah menjadi Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan ITB ini, pernah menduduki sejumlah posisi penting di bidang perminyakan.
Pada tahun 2006, Rudi menjabat Direktur Utama PT LAPI-ITB, kemudian menjadi penasehat ahli kepala BP Migas (sekarang SKK Migas- red) pada 2009.
Pada tahun berikutnya, Dosen Teladan ITB ini menduduki posisi sebagai Sekretaris Pimpinan BP Migas. Kemudian menjadi Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, sebelum pada akhirnya pada pertengahan Juni 2011 Rudi ditunjuk menjadi Wakil Menteri ESDM menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo yang meninggal pada 21 April 2012 silam.
Sebelumnya, Rudi juga pernah menempati posisi sebagai Wakil Ketua Tim Pengawas Peningkatan Produksi Migas (TP3M) Kementerian ESDM.
Beberapa prestasi Rudi di bidang energi antara lain, menghasilkan 7 peralatan bidang penelitian teknik minyak dan gas bumi. menghasilkan temuan semen yang mampu mengembang, menghasilkan 30 an software dalam bidang teknik minyak dan pernah memimpin tim penghentian semburan lumpur di sumur Petrokimia Gresik dalam waktu empat hari. (Ndw)
Rudi ditangkap karena diduga menerima suap sekitar US$ 700 ribu. Penangkapan Rudi terjadi di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Iya benar, kami menerima kabar kalau beliau ditangkap KPK sekitar pukul 1-2 pagi tadi," ungkap Kepala Bagian Humas SKK Migas, Elan Biantoro saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Elan sendiri mengaku merasa kaget mendengar kabar itu. Namun, dia belum tahu apa alasan ditangkapnya Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut oleh KPK
"Sampai sekarang saya belum tahu apa alasan penangkapan Pak Rudi," jelas dia.
Rudi Rubiandini dilantik menjadi Kepala SKK Migas pada 15 Januari 2013. Pria kelahiran Tasikmalaya, 9 Februari 1962 itu sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM.
Rudi lulus dari jurusan Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1985. Kemudian dia melanjutkan pendidikan sampai meraih gelar doktor di Technische Universitaet Clausthal Jerman pada 1991.
Rudi yang pernah menjadi Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan ITB ini, pernah menduduki sejumlah posisi penting di bidang perminyakan.
Pada tahun 2006, Rudi menjabat Direktur Utama PT LAPI-ITB, kemudian menjadi penasehat ahli kepala BP Migas (sekarang SKK Migas- red) pada 2009.
Pada tahun berikutnya, Dosen Teladan ITB ini menduduki posisi sebagai Sekretaris Pimpinan BP Migas. Kemudian menjadi Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, sebelum pada akhirnya pada pertengahan Juni 2011 Rudi ditunjuk menjadi Wakil Menteri ESDM menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo yang meninggal pada 21 April 2012 silam.
Sebelumnya, Rudi juga pernah menempati posisi sebagai Wakil Ketua Tim Pengawas Peningkatan Produksi Migas (TP3M) Kementerian ESDM.
Beberapa prestasi Rudi di bidang energi antara lain, menghasilkan 7 peralatan bidang penelitian teknik minyak dan gas bumi. menghasilkan temuan semen yang mampu mengembang, menghasilkan 30 an software dalam bidang teknik minyak dan pernah memimpin tim penghentian semburan lumpur di sumur Petrokimia Gresik dalam waktu empat hari. (Ndw)