Sukses

Sepekan Usai Lebaran, Harga Daging Masih Rp 95 Ribu per Kg

Meski harga daging terpantau masih cukup tinggi, namun tak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli daging sapi lokal.

Meski harga daging terpantau masih cukup tinggi, namun tak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli daging sapi lokal. Berdasarkan pantauan di Pasar Senen, Jakarta tak satupun terlihat daging sapi impor Bulog menghiasi lapak para pedagang daging.

Meski dari pantauan Liputan6.com, harga daging sapi telah turun tipis sebesar Rp 5 ribu menjadi Rp 95 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya harga daging mencapai Rp 100 ribu per kg di hari ketiga paska lebaran.

Seorang pedagang daging di Pasar Senen, Jejen (35) mengaku, tidak ada konsumen yang mengeluh dengan mahalnya harga daging sapi. Sebab daging merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari, termasuk saat Lebaran.

"Tidak ada keluhan, karena penjualan tetap bagus sampai 3,5 kwintal daging atau sama dengan 3 ekor sapi. Tapi sekarang mungkin masih pada mudik, jadi penjualan baru satu ekor sapi," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Menurut Jejen, pedagang daging di Pasar Senen lebih senang menjual daging sapi lokal ketimbang daging impor dari Australia. Pasalnya, daging lokal jauh lebih enak dibandingkan daging impor yang kebanyakan didatangkan dalam bentuk beku.

"Daging lokal lima kali lebih enak ketimbang daging impor. Beli sekali daging impor lalu kapok karena pas daging beku cair, ternyata pas ditimbang beratnya tidak sampai 1 kg karena susut 1-2 ons," jelasnya.

Dia mencontohkan, daging sapi lokal khas dalam itu bisa juga dimasak untuk olahan steak, rendang yang banyak dijual di restoran dan katering. Harganya memang lebih mahal Rp 110 ribu per kg, tapi enak sekali. Kalau mau yang lebih murah, ya daging lokal biasa atau khas luar cuma Rp 95 ribu per kilo," pungkasnya. (Fik/Nur)
Video Terkini