Sukses

Bulog Siap Dievaluasi Soal Impor Daging Sapi

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku siap untuk dievaluasi terkait penyaluran daging sapi.

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku siap untuk dievaluasi terkait penyaluran daging sapi. Badan Usaha Milik Negara ini ditugaskan mengimpor 3 ribu ton daging sapi sejak bulan Juli lalu.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Perum Bulog Sutarto Alimoesso saat konferensi pers di Kantor Bulog. Importasi yang dibebankan kepada Bulog ini awalnya diharapkan akan mampu membantu menstabilkan harga, namun pada kenyataannya hingga saat ini harga daging dipasaran masih bertengger di kisaran Rp 100 ribu per kg.

Perihal ini Sutarto mengatakan, Bulog tidak begitu saja dapat disalahkan. "Bulog sudah biasa dievaluasi. Persoalannya adalah kita harus melihat daging ini dari hulu ke hilir, lihat secara overall kebutuhan dan pasokannya. Ini harus dilihat kenapa. Harga yang Rp 100 ribu itu juga dilihat dulu, itu daging bulog atau bukan," ujar dia di Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Dalam kesempatan itu Sutarto juga mengeluhkan penolakan-penolakan yang dilakukan beberapa kalangan saat BUMN tersebut melakukan operasi pasar dengan menjual harga daging yang lebih murah bila dibanding dengan harga daging yang dijual oleh para pedagang.

Dia mengaku bingung ketika para pegadang daging memprotes bahwa harga daging yang dijual Bulog terlalu murah, padahal Sutarto mengaku bahwa harga tersebut memang merupakan harga yang semestinya dijual.

"Kami jual murah malah disalahkan, ini saya bingung. Kemudian dibilang jelek, diragukan kehalalalnya, lah selama ini yang melakukan impor kan sama. Kemudian isu juga tidak mempan, muncul lagi hormonnya yang dijawab Kementan bahwa itu tidak benar. Saya heran kenapa bulog dibegitukan," keluhnya.

Sutarto menilai, penolakan yang dilakukan ini karena Bulog diibaratkan sebagai pendatang baru di pasar-pasar tradisional tersebut dan langsung memberikan harga murah sehingga oleh pedagangan dikhawatirkan kana merusak harga pasar yang telah terbentuk.

"Di dalam sana kan ada jaringan sudah terbentuk lama, jadi kalau ada yang datang baru, ini akan ada penolakan, sehingga kita tidak henti-hentinya melakukan sosialisai," tegas dia.

Bulog juga meminta pemerintah terutama kementerian terkait untuk terus memberikan dukungan kepada lembaga tersebut.

"Kami jangan dihambat dengan opini yang menyesatkan, pemerintah berilah dukungan untuk mengatasi kendala-kendala yang ada. Tetapi setidaknya dengan adanya operasi pasar itu masyarakat tahu bahwa ada daging dengan harga murah," tandasnya. (Dny/Nur)