Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia hingga akhir Juli 2013 masih terus dalam tekanan. Bank sentral melaporkan posisi Cadev Indonesia akhir bulan lalu berada di level US$ 92,67 miliar.
Posisi Cadev tersebut telah tergerus hingga US$ 5,42 miliar dibandingkan posisi akhir Juni 2013 yang masih berkisar di level US$ 98,09 miliar.
Dikutip dari situs BI, Rabu (14/8/2013), posisi uang primer Indonesia pada 31 Juli 2013 berada di kisaran Rp 750,43 triliun. Dana tersebut diantaranya terdiri dari uang kertas yang diedarkan sebesar Rp 473,52 triliun dan saldo bank pada BI senilai Rp 235,41 miliar.
Sementara itu posisi aktiva luar negeri bersih tercatat senilai Rp 917,34 triliun.
BI melaporkan aktiva domestik bersih tergerus sebesar Rp 166,91 miliar yang diantaranya digunakan untuk tagihan bersih kepada pemerintah pusat Rp 157,86 miliar, kredit likuditas Rp 6,93 miliar.
Untuk kegiatan operasi pasar terbuka yang merupakan tindakan BI mencegak pelamahan rupiah, bank sentral merogoh kocek hingga Rp 133,31 miliar.
Dengan posisi terakhirnya ini, tercatat Cadev Indonesia masih mampu beranjak ke level US$ 100 juta. Pertama kali penurunan Cadev di bawah level psikologis tersebut terjadai pada akhir Juni lalu.(Shd)
Posisi Cadev tersebut telah tergerus hingga US$ 5,42 miliar dibandingkan posisi akhir Juni 2013 yang masih berkisar di level US$ 98,09 miliar.
Dikutip dari situs BI, Rabu (14/8/2013), posisi uang primer Indonesia pada 31 Juli 2013 berada di kisaran Rp 750,43 triliun. Dana tersebut diantaranya terdiri dari uang kertas yang diedarkan sebesar Rp 473,52 triliun dan saldo bank pada BI senilai Rp 235,41 miliar.
Sementara itu posisi aktiva luar negeri bersih tercatat senilai Rp 917,34 triliun.
BI melaporkan aktiva domestik bersih tergerus sebesar Rp 166,91 miliar yang diantaranya digunakan untuk tagihan bersih kepada pemerintah pusat Rp 157,86 miliar, kredit likuditas Rp 6,93 miliar.
Untuk kegiatan operasi pasar terbuka yang merupakan tindakan BI mencegak pelamahan rupiah, bank sentral merogoh kocek hingga Rp 133,31 miliar.
Dengan posisi terakhirnya ini, tercatat Cadev Indonesia masih mampu beranjak ke level US$ 100 juta. Pertama kali penurunan Cadev di bawah level psikologis tersebut terjadai pada akhir Juni lalu.(Shd)