Rumah makan mengeluhkan harga ayam potong di pasar yang tak kunjung turun. Alhasil, mereka terpaksa menaikkan harga makanan olahan ayam kepada pembeli.
Salah satu pemilik rumah makan di Kantin Kostrad, Pejambon, Jakarta Pusat, Amir (53) mengatakan, harga ayam di Pasar Senen masih sekitar Rp 45 ribu per ekor.
"Sejak satu minggu sebelum puasa sampai sekarang, harga ayam potong belum turun juga masih berkisar Rp 35 ribu-Rp 45 ribu per ekor. Sedangkan harga normalnya cuma Rp 27 ribu-Rp 30 ribu per ekor," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com saat ditemui di Pasar Senen, Kamis (15/8/2013).
Kondisi ini menurut Amir sangat menyulitkan pemilik warung makan karena terpaksa ikut menaikkan harga makanan olahan ayam matang, seperti ayam bakar, opor ayam, ayam goreng dan lainnya.
Kenaikan harga terjadi sekitar Rp 3 ribu-Rp 5 ribu per potong ayam menjadi Rp 13 ribu-Rp 15 ribu per potong dari harga sebelumnya Rp 10 ribu.
"Peningkatan harga ayam potong dari pedagang naik secara mendadak paska harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Jadi pembeli yang biasanya makan ayam, sekarang milihnya makan pakai lauk tahu dan tempe saja," keluh Amir.
Hal tersebut menurunkan penjualan makanan olahan ayam matang buatan Amir dari 10 potong ayam per hari menjadi hanya Rp 5 potong. Omzet pun kian menipis karena Pria yang tinggal di Pejambon ini pulang dengan membawa hasil pendapatan Rp 2 juta per hari.
"Ya nanti kalau sudah bosan makan tahu tempe, biasanya pembeli beralih lagi makan ayam. Kalau ini bisa terjadi, saya bisa mengantongi omzet Rp 3 juta-Rp 4 juta per hari," ucap dia.
Posisi kemarin Rabu (14/8/2013), harga ayam potong di Pasar Senen dipatok Rp 30 ribu per kilogram (kg). Artinya bila berat ayam potong 1,5 kg, maka penjual membanderol dengan harga Rp 45 ribu per ekor.
"Harga ayam potong memang naik turun terus. Tapi kalau turun paling cuma Rp 200-Rp 300 per ekor, sedangkan kalau sudah naik bisa sampai Rp 1.000 per ekor," ujar Pedagang Ayam di Pasar Senen, Yudhi (39).
Tingginya harga ayam potong, sambung dia, terjadi karena harga beli dari peternak sudah terbilang mahal. Sehingga mau tidak mau, Yudhi harus ikut menyesuaikan harga tersebut supaya tidak tekor.
"Pasokan ayam sih banyak, Tapi harga melambung, murni karena harga dari peternak sudah mahal. Saya beli ayam dari distributor Rp 29 ribu, jadi saya hanya untung Rp 1.000 saja dengan penjualan minimal 100 ekor ayam per hari maksimal 300 ekor," pungkas Yudhi. (Fik/Ndw)
Salah satu pemilik rumah makan di Kantin Kostrad, Pejambon, Jakarta Pusat, Amir (53) mengatakan, harga ayam di Pasar Senen masih sekitar Rp 45 ribu per ekor.
"Sejak satu minggu sebelum puasa sampai sekarang, harga ayam potong belum turun juga masih berkisar Rp 35 ribu-Rp 45 ribu per ekor. Sedangkan harga normalnya cuma Rp 27 ribu-Rp 30 ribu per ekor," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com saat ditemui di Pasar Senen, Kamis (15/8/2013).
Kondisi ini menurut Amir sangat menyulitkan pemilik warung makan karena terpaksa ikut menaikkan harga makanan olahan ayam matang, seperti ayam bakar, opor ayam, ayam goreng dan lainnya.
Kenaikan harga terjadi sekitar Rp 3 ribu-Rp 5 ribu per potong ayam menjadi Rp 13 ribu-Rp 15 ribu per potong dari harga sebelumnya Rp 10 ribu.
"Peningkatan harga ayam potong dari pedagang naik secara mendadak paska harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Jadi pembeli yang biasanya makan ayam, sekarang milihnya makan pakai lauk tahu dan tempe saja," keluh Amir.
Hal tersebut menurunkan penjualan makanan olahan ayam matang buatan Amir dari 10 potong ayam per hari menjadi hanya Rp 5 potong. Omzet pun kian menipis karena Pria yang tinggal di Pejambon ini pulang dengan membawa hasil pendapatan Rp 2 juta per hari.
"Ya nanti kalau sudah bosan makan tahu tempe, biasanya pembeli beralih lagi makan ayam. Kalau ini bisa terjadi, saya bisa mengantongi omzet Rp 3 juta-Rp 4 juta per hari," ucap dia.
Posisi kemarin Rabu (14/8/2013), harga ayam potong di Pasar Senen dipatok Rp 30 ribu per kilogram (kg). Artinya bila berat ayam potong 1,5 kg, maka penjual membanderol dengan harga Rp 45 ribu per ekor.
"Harga ayam potong memang naik turun terus. Tapi kalau turun paling cuma Rp 200-Rp 300 per ekor, sedangkan kalau sudah naik bisa sampai Rp 1.000 per ekor," ujar Pedagang Ayam di Pasar Senen, Yudhi (39).
Tingginya harga ayam potong, sambung dia, terjadi karena harga beli dari peternak sudah terbilang mahal. Sehingga mau tidak mau, Yudhi harus ikut menyesuaikan harga tersebut supaya tidak tekor.
"Pasokan ayam sih banyak, Tapi harga melambung, murni karena harga dari peternak sudah mahal. Saya beli ayam dari distributor Rp 29 ribu, jadi saya hanya untung Rp 1.000 saja dengan penjualan minimal 100 ekor ayam per hari maksimal 300 ekor," pungkas Yudhi. (Fik/Ndw)