Sukses

Mesir Memanas, Harga Minyak Melesat

Harga minyak tercatat naik mengingat kondisi ricuh di Mesir memicu kecemasan akan terganggunya pasok

Harga minyak tercatat naik pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) mengingat kondisi ricuh di Mesir memicu kecemasan akan terganggunya pasokan minyak dari Timur Tengah.

Seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (16/8/2013), harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 48 sen menjadi Us$ 107,33 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak jenis brent untuk pengiriman September naik US$ 91 sen menjadi US$ 111,11 per barel.

Menurut International Energy Agency (IEA), 35% minyak global berasal dari Timur Tengah. Mesir sendiri mengelola Terusan Suez dan Suez-Mediterranean Pipeline di mana minyak mentah dan olahannya dikirim ke negara lain lewat Laut Merah dan Mediterranean.

Dari segi ekonomi Amerika Serikat (AS), pelamar pekerjaan di AS berkurang 15 ribu orang menjadi 320 ribu orang. Menurut Departemen Tenaga Kerja, angka tersebut merupakan yang terendah dalam hampir enam tahun terakhir.

Sementara itu, Bank Sentral New York menunjukkan salah satu hasil surveinya bahwa kegiatan manufaktur di wilayah tersebut meningkat tipis pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, menurut National Association of Home Builders dan Wells Fargo pembangunan rumah pribadi juga meningkat sebanyak 59 unit.

Dengan begitu, data ekonomi tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi AS dan berpotensi meningkatkan konsumsi minyak di negara tersebut. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini