Sukses

SBY Sebut FSSK Sebagai Penyelamat Krisis

Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) disebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penyelemat negara dalam krisis global tahun 2008.

Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) yang dibentuk Juni 2007 oleh Bank Indonesia (BI), Departemen Keuangan (Depkeu) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) disebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penyelamat negara dalam krisis global tahun 2008.

"Kita beruntung Forum Stabilisasi Sektor Keuangan yang awalnya dibentuk antara pemerintah, Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan ketika krisis subprime mortgage mampu menyelamatkan Indonesia," ujar Presiden saat Pidato Kenegaraan di Gedung DPR, Jumat (16/8/2013).

Dia menilai keberadaan forum akan menguatkan ekonomi Indonesian dari gejolak ekonomi global. Indonesia dinilai harus terus belajar dari pengalaman saat menghadapi krisis ekonomi global.

Caranya dengan memperkuat kerjasama antar otoritas fiskal,  moneter dan riil. "Kerjasama sangat penting untuk kita menghadapi gejolak ekonomi global," tutur dia.

Pemerintah, kata dia akan terus menjaga ruang fiskal dan penguatan ekonomi dengan pemanfaatkan konsumsi domestik. Serta melibatkan teknologi informasi, produksi barang setengah jadi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Serta memperbaiki infrastruktur, energi dan kinerja transportasi. Kemudian pengelolaan ekspor dan impor, ikilim investasi dan penyerapan anggaran.

Salah satu kebijakan utama yang dilakukan FSSK ketika krisis tahun 2008 adalah melakukan bailout atau memberikan dana talangan kepada Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.

Namun setelah penyelamatan Bank Century tersebut, DPR malah membuat Pansus Bank Century karena menilai ada kejanggalan dalam penyaluran dananya yang diduga tidak semuanya masuk ke Bank century. Bank Century yang kini berganti nama menjadi Bank Mutiara pun dinilai tidak layak disuntik dana karena bank tersebut kecil.

Kasus Bank Century juga sudah masuk ke ranah Komite Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan diperiksa hingga ke Washington untuk kasus tersebut. 

Presiden menambahkan, saat ini otoritas jasa keuangan (OJK) menjadi satu lebaga yang mengambil alih beberapa peran Bank Indonesia dalam mengelola lembaga keuangan non bank.

Lembaga ini diharapkan akan membantu Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Dengan bergabungnya OJK  saya yakin semakin menguatkan ekonomi Indonesia," kata Presiden. (Fik/Yas/Pew/Nur)