Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengingatkan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan agar bisa menahan diri terhadap godaan kekuasaan. Orang nomor 1 di sebuah perusahaan pelat merah biasanya dihadapkan dengan banyak godaan dan tantangan, terlebih terkait dengan material.
"Kursi direktur utama apalagi di Pertamina itu adalah kursi panas, makanya harus tahan dari segala macam godaan dan intervensi," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara pemasangan giant banner di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2013).
Menurut dia, di Indonesia ini banyak orang yang berbicara lantang soal bersih dari kepentingan atau tindakan korupsi, tetapi ketika diberikan ujian dengan posisi atau jabatan, orang tersebut malah tergoda dan salah langkah.
"Contohnya mahasiswa yang ketika masih aktif dikampus rajin berdemo menentang pemerintah, tetapi apa yang terjadi ketika dia memasuki pemerintahan, atau karyawan yang bekerja keras dan jujur untuk mencapai posisi terbaiknya, namun ketika sudah mencapai posisi tersebut, tidak sedikit yang salah langkah," jelasnya.
Dahlan juga mengatakan dirinya sendiri tidak pesimis akan hal tersebut. Karena menurutnya, masih banyak orang yang mampu menjunjung tinggi kejujuran tetapi masih belum diberikan kesempatan untuk menepati suatu jabatan atau posisi.
"Mungkin banyak orang yang bersih tetapi juga mungkin banyak yang belum diberikan kesempatan. Nah kalau para direksi ini (Pertamina) bisa tahan terhadap godaan yang ada, dia bisa jadi prang pertama yang masuk surga," katanya.
Namun dia juga mengaku percaya dengan kepemimpinan Karen dalam memegang kendali Pertamina. Menurutnya, hal ini terlihat dari kemampuan Pertamina yang bisa melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada bulan Februari lalu. Padahal Pertamina sendiri merupakan salah satu BUMN yang 'complicated'.
"Tetapi mereka mampu RUPS pada bulan tersebut, itu berarti mereka bekerja maksimal dengan menyusun laporan keuangan tercepat, dengan laba terbesar, dan malah bisa masuk masuk Fortune," tandasnya. (Dny/Ndw)
"Kursi direktur utama apalagi di Pertamina itu adalah kursi panas, makanya harus tahan dari segala macam godaan dan intervensi," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara pemasangan giant banner di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2013).
Menurut dia, di Indonesia ini banyak orang yang berbicara lantang soal bersih dari kepentingan atau tindakan korupsi, tetapi ketika diberikan ujian dengan posisi atau jabatan, orang tersebut malah tergoda dan salah langkah.
"Contohnya mahasiswa yang ketika masih aktif dikampus rajin berdemo menentang pemerintah, tetapi apa yang terjadi ketika dia memasuki pemerintahan, atau karyawan yang bekerja keras dan jujur untuk mencapai posisi terbaiknya, namun ketika sudah mencapai posisi tersebut, tidak sedikit yang salah langkah," jelasnya.
Dahlan juga mengatakan dirinya sendiri tidak pesimis akan hal tersebut. Karena menurutnya, masih banyak orang yang mampu menjunjung tinggi kejujuran tetapi masih belum diberikan kesempatan untuk menepati suatu jabatan atau posisi.
"Mungkin banyak orang yang bersih tetapi juga mungkin banyak yang belum diberikan kesempatan. Nah kalau para direksi ini (Pertamina) bisa tahan terhadap godaan yang ada, dia bisa jadi prang pertama yang masuk surga," katanya.
Namun dia juga mengaku percaya dengan kepemimpinan Karen dalam memegang kendali Pertamina. Menurutnya, hal ini terlihat dari kemampuan Pertamina yang bisa melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada bulan Februari lalu. Padahal Pertamina sendiri merupakan salah satu BUMN yang 'complicated'.
"Tetapi mereka mampu RUPS pada bulan tersebut, itu berarti mereka bekerja maksimal dengan menyusun laporan keuangan tercepat, dengan laba terbesar, dan malah bisa masuk masuk Fortune," tandasnya. (Dny/Ndw)