Perusahaan penyelenggara riset pasar asal Amerika Serikat (AS)Â mengungkapkan, pasar otomatif ASEAN diprediksi berkembang dengan tingkat pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 5,8% menjadi 4,71 juta unit pada 2019. Jumlah tersebut akan didominasi dengan perkembangan pasar yang pesat di Indonesia dan Thailand.
Seperti melansir The Malaysian Insider, Jumat (16/8/2013), Indonesia diprediksi akan menggeser posisi Malaysia yang saat ini masih menjadi pasar mobil terbesar di ASEAN dengan angka penjulan mobil yang menembus 600 ribu unit. Hal itu diprediksi berlangsung pada 2019 mendatang.
"Indonesia diperkirakan menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan jumlah kendaraan sebanyak 2,3 juta unit," ungkap Direktur Riset wilayah Asia Pasifik untuk Frost & Sullivan Vijay Rao.
Menurut dia , hal tersebut disebabkan dengan tingkat kelas menengah yang berkembang dengan peningkatan pendapatan serta meningkatnya investasi di sektor otomotif.
Selain itu, pengenalan regulasi otomotif yang mendukung pertumbuhan pasar juga membuat Indonesia berpotensi memimpin pasar otomotif ASEAN enam tahun ke depan. Lebih dari 60% populasi Indonesia merupakan usia produktif antara 20-60 tahun.
"Dengan tingginya potensi pemuda di tanah air, Indonesia sangat berpotensi meningkatkan produksi dan pendapatan yang dapat mendorong konsumsi mobil di sana," jelas Rao.
Sementara permintaan otomotif di Thailand juga diprediksi akan berkembang seiring dengan peningkatan ekonomi, pendapatan dan kapasitas pemilik mobil.
Dia mencatat, tahun lalu merupakan rekor tersendiri bagi ASEAN dengan tiga kunci utama yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia dengan peningkatan penjualan kendaraan sepanjang sejarah otomotif.
Dia juga mengatakan, rendahnya tingkat motorisasi di ASEAN menawarkan potensi pertumbuhan yang kuat untuk pasar otomotif di wilayah tersebut.
"Wilayah ASEAN akan menjadi pasar otomatif terbesar ke-5 di dunia pada 2019 mendatang. Pertumbuhan tersebut berpotensi membuat ASEAN menjadi pusat produksi dan otomatif global," tandasnya. (Sis/Nur)
Seperti melansir The Malaysian Insider, Jumat (16/8/2013), Indonesia diprediksi akan menggeser posisi Malaysia yang saat ini masih menjadi pasar mobil terbesar di ASEAN dengan angka penjulan mobil yang menembus 600 ribu unit. Hal itu diprediksi berlangsung pada 2019 mendatang.
"Indonesia diperkirakan menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan jumlah kendaraan sebanyak 2,3 juta unit," ungkap Direktur Riset wilayah Asia Pasifik untuk Frost & Sullivan Vijay Rao.
Menurut dia , hal tersebut disebabkan dengan tingkat kelas menengah yang berkembang dengan peningkatan pendapatan serta meningkatnya investasi di sektor otomotif.
Selain itu, pengenalan regulasi otomotif yang mendukung pertumbuhan pasar juga membuat Indonesia berpotensi memimpin pasar otomotif ASEAN enam tahun ke depan. Lebih dari 60% populasi Indonesia merupakan usia produktif antara 20-60 tahun.
"Dengan tingginya potensi pemuda di tanah air, Indonesia sangat berpotensi meningkatkan produksi dan pendapatan yang dapat mendorong konsumsi mobil di sana," jelas Rao.
Sementara permintaan otomotif di Thailand juga diprediksi akan berkembang seiring dengan peningkatan ekonomi, pendapatan dan kapasitas pemilik mobil.
Dia mencatat, tahun lalu merupakan rekor tersendiri bagi ASEAN dengan tiga kunci utama yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia dengan peningkatan penjualan kendaraan sepanjang sejarah otomotif.
Dia juga mengatakan, rendahnya tingkat motorisasi di ASEAN menawarkan potensi pertumbuhan yang kuat untuk pasar otomotif di wilayah tersebut.
"Wilayah ASEAN akan menjadi pasar otomatif terbesar ke-5 di dunia pada 2019 mendatang. Pertumbuhan tersebut berpotensi membuat ASEAN menjadi pusat produksi dan otomatif global," tandasnya. (Sis/Nur)