Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan nota keuangan 2014 dan RAPBN 2014. Berikut data lengkap RAPBN 2014 dan asumsi-asumsinya.
Nota keuangan RAPBN 2014 ini disampaikan Presiden SBY dalam pidatonya di depan anggota DPR, Jumat (16/8/2013).
RAPBN 2014 terdiri dari Penerimaan Rp 1.662,5 Triliun, Belanja Rp 1.816,7 triliun
Berikut data lengkap RAPBN dan asumsi-asumsinya:
Anggaran Penerimaan: Rp 1.662,5 Triliun (naik 10,7% dari 2013 Rp 1.502,0 triliun)
Anggaran Belanja: Rp 1.816,7 triliun (naik 5,2% dari 2013 Rp 1.726,2 triliun)
Penerimaan pajak: Rp 1.310,2 triliun (naik 14,1 persen dari 2013Â Rp 1.148,4 triliun)
Defisit Anggaran:Â Rp 154,2 triliun atau 1,49 persen terhadap PDB, turun dibanding APBNP 2013 yang mencapai 2,38 persen dari PDB.
Pertumbuhan ekonomi: 6,4 persen (naik dari 2013 sebesar 6,3%)
Laju inflasi: kisaran 4,5 persen (turun dari APBN-P 2013 7,2%)
Nilai tukar rupiah: Rp 9.750 per dolar AS Â (naik dari 2013 sebesar Rp 9.600)
Rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan: 5,5 persen  (naik dari 2013 sebesar 5%)
Harga minyak mentah Indonesia (ICP): US$ 106 per barel (turun dari 2013 sebesar US$ 108 per barel)
Lifting minyak mentah: 870 ribu barel per hari (naik dari 2013 sebesar 840 ribu barel per hari)
Lifting gas bumi: 1.240 ribu barel setara minyak per hari (sama seperti target 2013)
Rasio utang pemerintah terhadap PDB pada akhir tahun 2014: 22-23 persen.
(Igw)
Nota keuangan RAPBN 2014 ini disampaikan Presiden SBY dalam pidatonya di depan anggota DPR, Jumat (16/8/2013).
RAPBN 2014 terdiri dari Penerimaan Rp 1.662,5 Triliun, Belanja Rp 1.816,7 triliun
Berikut data lengkap RAPBN dan asumsi-asumsinya:
Anggaran Penerimaan: Rp 1.662,5 Triliun (naik 10,7% dari 2013 Rp 1.502,0 triliun)
Anggaran Belanja: Rp 1.816,7 triliun (naik 5,2% dari 2013 Rp 1.726,2 triliun)
Penerimaan pajak: Rp 1.310,2 triliun (naik 14,1 persen dari 2013Â Rp 1.148,4 triliun)
Defisit Anggaran:Â Rp 154,2 triliun atau 1,49 persen terhadap PDB, turun dibanding APBNP 2013 yang mencapai 2,38 persen dari PDB.
Pertumbuhan ekonomi: 6,4 persen (naik dari 2013 sebesar 6,3%)
Laju inflasi: kisaran 4,5 persen (turun dari APBN-P 2013 7,2%)
Nilai tukar rupiah: Rp 9.750 per dolar AS Â (naik dari 2013 sebesar Rp 9.600)
Rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan: 5,5 persen  (naik dari 2013 sebesar 5%)
Harga minyak mentah Indonesia (ICP): US$ 106 per barel (turun dari 2013 sebesar US$ 108 per barel)
Lifting minyak mentah: 870 ribu barel per hari (naik dari 2013 sebesar 840 ribu barel per hari)
Lifting gas bumi: 1.240 ribu barel setara minyak per hari (sama seperti target 2013)
Rasio utang pemerintah terhadap PDB pada akhir tahun 2014: 22-23 persen.
(Igw)