Miliarder perusahaan soft drink asal Austria Red Bull, Dietrich Mateschitz baru saja merogoh US$ 1,7 juta atau setara Rp 17,7 miliar untuk membeli sebuah kapal selam yang terhitung ekstrim. Dengan kecepatan pesawat jet dan kegagahan hiu putih, DeepFlight Super Falcon mampu meluncur ke bawah laut semulus lumba-lumba.
Matechitz membayar Hawkes Ocean Technologies untuk membangun kapal selam impian untuk para tamu di resort Pulau Laucala super mewah miliknya di Fiji. Inventor Graham Hawkes mengatakan, kebanyakan kapal selam adalah penyelam yang rumit dan membutuhkan berton-ton air untuk masuk ke dalam air.
Super Falcon yang canggih bekerja dengan cara yang berbeda. Sayapnya yang fleksibel memberikan dorongan negatif yang membuat kapal tersebut bergerak dalam tiga dimensi layaknya pesawat bawah air. Pihak dari Hawkes menuturkan, tutup mata Anda dan Anda akan merasa seperti terbang.
Pembangunan Super Falcon disesuaikan agar cukup di tubuh Mateschitz. Dua kubah kapal tersebut dibuat transparan. Sehingga saat kapal berada di bawah laut para penumpangnya bisa menikmati berbagai pengalaman di dalamnya.
Sementara Richard Branson dan James Cameron membangun kapal selam untuk mencapai kegelapan di kedalaman tertentu, Super Falcon justru dirancang untuk mengapung di permukaan.
Baterai Lithium seperti yang dipasang di Telsa, membuat kapal tersebut mampu menyelam dengan kecepatan 4 knot. Kecepatan tersebut sama dengan kemampuan menyelam hiu. Maksimum kedalaman yang bisa ditempuh kapal selam tersebut berjarak 400 kaki dari permukaan laut.
Miliarder tersebut membeli Pulau Laucala pada 2002. Pulau itu sebelumnya dimiliki Malcolm Forbes. Dia lalu membuka resort-nya pada 2011. Tamu-tamunya disuguhi berbagai fasilitas termasuk untuk bermain golf, berkuda, dan memancing. Mulai November mendatang, dengan membayar US$ 1.700 (Rp 17,7 juta) para pengunjung bisa menyelam bersama Super Falcon. Sementara satu kamar di Laucala dimulai dari harga US$ 4.200 (Rp 43,8 juta) per malam. (Sis/Shd)
Matechitz membayar Hawkes Ocean Technologies untuk membangun kapal selam impian untuk para tamu di resort Pulau Laucala super mewah miliknya di Fiji. Inventor Graham Hawkes mengatakan, kebanyakan kapal selam adalah penyelam yang rumit dan membutuhkan berton-ton air untuk masuk ke dalam air.
Super Falcon yang canggih bekerja dengan cara yang berbeda. Sayapnya yang fleksibel memberikan dorongan negatif yang membuat kapal tersebut bergerak dalam tiga dimensi layaknya pesawat bawah air. Pihak dari Hawkes menuturkan, tutup mata Anda dan Anda akan merasa seperti terbang.
Pembangunan Super Falcon disesuaikan agar cukup di tubuh Mateschitz. Dua kubah kapal tersebut dibuat transparan. Sehingga saat kapal berada di bawah laut para penumpangnya bisa menikmati berbagai pengalaman di dalamnya.
Sementara Richard Branson dan James Cameron membangun kapal selam untuk mencapai kegelapan di kedalaman tertentu, Super Falcon justru dirancang untuk mengapung di permukaan.
Baterai Lithium seperti yang dipasang di Telsa, membuat kapal tersebut mampu menyelam dengan kecepatan 4 knot. Kecepatan tersebut sama dengan kemampuan menyelam hiu. Maksimum kedalaman yang bisa ditempuh kapal selam tersebut berjarak 400 kaki dari permukaan laut.
Miliarder tersebut membeli Pulau Laucala pada 2002. Pulau itu sebelumnya dimiliki Malcolm Forbes. Dia lalu membuka resort-nya pada 2011. Tamu-tamunya disuguhi berbagai fasilitas termasuk untuk bermain golf, berkuda, dan memancing. Mulai November mendatang, dengan membayar US$ 1.700 (Rp 17,7 juta) para pengunjung bisa menyelam bersama Super Falcon. Sementara satu kamar di Laucala dimulai dari harga US$ 4.200 (Rp 43,8 juta) per malam. (Sis/Shd)