Sukses

Lion Air Tak Minat Jadi Investor Merpati

Lion Air Group belum berminat menanamkan modal pada maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airline.

Maskapai penerbangan Lion Air Group tampaknya belum berminat memiliki kepemilikan saham perusahaan sejenis di dalam negeri seperti PT Merpati Nusantara Airline (Persero) yang kini tengah membutuhkan kucuran dana segar untuk melepaskan diri dari lilitan utang.

"Tidak (jadi investor Merpati), karena kami sudah mempunyai beberapa maskapai penerbangan, yakni Lio Air, Batik Air, Malindo Air dan Wings Air. Serta akhir tahun ini, Thai Lion juga resmi beroperasi," ujar Direktur Utama Lion Air Grup, Rusdi Kirana, Jakarta, Senin (19/8/2013) malam.    

Sama-sama berebut 'kue' atau pasar di Indonesia, Lion Air Grup memang lebih agresif dalam mengambil peluang pasar yang ada.

Walaupun termasuk dalam penerbangan berbiaya murah, namun maskapai penerbangan berlogo Singa Merah ini memasang proyeksi pendapatan yang lebih berani di 2013 sebesar US$ 2 miliar.

Rusdi menambahkan, pihaknya berencana ingin memiliki basis pesawat sebanyak 1.000 unit. Sampai saat ini, Lion Air Grup sudah memesan sekitar 700 unit pesawat. "Yang baru delivered sekitar 120-130 unit pesawat," ucap dia singkat.

Selain itu, dia mengatakan, Lion Air Grup juga mewacanakan pembelian pesawat buatan Bandung dari PT Dirgantara Indonesia. Ketika dikonfirmasi mengenai jumlah pesawat yang akan dibeli, Rusdi mengaku belum menghitungnya.

"Belum tahu mau pesan berapa, karena baru wacana. Kami juga belum tahu harga pesawatnya berapa dan produknya bagaimana. Dari situ bisa dilihat berapa runaway yang dapat dilandasi," pungkas Rusdi. (Fik/Nur)
Video Terkini