Laman situs jual beli properti, rumah123.com, mengungkapkan tiga kota di wilayah Jabodetabek masih menjadi daerah yang paling diminati investor properti di tanah air. Ketiga kota tersebut adalah Bogor, Serpong dan Cibubur.
General Manager Rumah123.com, Andy Robert menjelaskan pasar properti di kawasan Bogor merupakan yang paling pertama diincar para pemilik dana. Disusul kemudian oleh Serpong dan Cibubur.
Data Real Estate Indonesia (REI) menunjukan permintaan properti di Indonesia sampai akhir tahun bisa mencapai 20%. Dari data tersebut, terlihat masih optimisnya para investor untuk menanam investasinya dibidang properti.
"Sampai akhir tahun properti akan tumbuh, saya mengira properti akan tumbuh sebesar 20%," tutupnya.
Terkait pergelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, minat investasi di sektor properti kemungkinan takkan mengendur. Malahan, gelaran politik lima tahunan itu akan berpengaruh positif kepada pasar properti Indonesia.
"Hampir sebesar 51% responden merasa, kalau pengaruh pemilu 2014 sangat mempengaruhi pasar properti Indonesia. Sedangkan 28% responden menyatakan, kalau pengaruh pemilu nanti tidak mempengaruhi pasar properti Indonesia," ujarnya.
Dari hasil survei tersebut, minat masyarakat untuk membeli properti tahun depan kemungkinan masih cukup besar.
faktor penunjang kenaikan properti di Indonesia, salah satunya akses dan infrastruktur di negara ini sudah memuaskan, khususnya properti yang ada di Indonesia.
"Saya kira di Jakarta banyak yang memiliki minat tinggi, konsumen banyak yang memilih pusat Ibukota sebagai lahan tempat untuk tinggal, disamping akses yang mudah, angkutan perkotaan banyak dan infrastruktur yang sudah memadai," tegasnya. (Dis/Shd)
General Manager Rumah123.com, Andy Robert menjelaskan pasar properti di kawasan Bogor merupakan yang paling pertama diincar para pemilik dana. Disusul kemudian oleh Serpong dan Cibubur.
Data Real Estate Indonesia (REI) menunjukan permintaan properti di Indonesia sampai akhir tahun bisa mencapai 20%. Dari data tersebut, terlihat masih optimisnya para investor untuk menanam investasinya dibidang properti.
"Sampai akhir tahun properti akan tumbuh, saya mengira properti akan tumbuh sebesar 20%," tutupnya.
Terkait pergelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, minat investasi di sektor properti kemungkinan takkan mengendur. Malahan, gelaran politik lima tahunan itu akan berpengaruh positif kepada pasar properti Indonesia.
"Hampir sebesar 51% responden merasa, kalau pengaruh pemilu 2014 sangat mempengaruhi pasar properti Indonesia. Sedangkan 28% responden menyatakan, kalau pengaruh pemilu nanti tidak mempengaruhi pasar properti Indonesia," ujarnya.
Dari hasil survei tersebut, minat masyarakat untuk membeli properti tahun depan kemungkinan masih cukup besar.
faktor penunjang kenaikan properti di Indonesia, salah satunya akses dan infrastruktur di negara ini sudah memuaskan, khususnya properti yang ada di Indonesia.
"Saya kira di Jakarta banyak yang memiliki minat tinggi, konsumen banyak yang memilih pusat Ibukota sebagai lahan tempat untuk tinggal, disamping akses yang mudah, angkutan perkotaan banyak dan infrastruktur yang sudah memadai," tegasnya. (Dis/Shd)