Kota Surakarta, Jawa Tengah berencana menerapkan sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar seperti yang telah diimplementasikan di kota-kota besar di dunia seperti Oslo, Milan dan Roma Italia.
Mengutip situs resmi kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (21/8/2013), Sistem PJU Pintar akan dipasang di kurang lebih 17 ribu titik PJU kota Surakarta secara bertahap. Dengan adanya sistem ini, biaya listrik PJU dapat dihemat sampai 65%.
Penghematan tersebut dengan jalan mengganti lampu yang terpasang saat ini (misal merkuri) yang mempunyai efisiensi rendah dengan lampu yang efisiensi lebih tinggi (misal lampu HPS, LED, atau induksi).
"Penggantian ini diperkirakan dapat menghemat sampai dengan 50%. Penggantian dapat berupa dari lampu 400Watt (W) ke 250W dan lampu 250W menjadi 125W dengan kualitas terang yang sama," ungkap situs tersebut.
Pemasangan lampu dibekas kota yang pernah di pimpin Jokowi tersebut merupakan upaya kerjasama yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Puslitbangtek KEBTKE), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Energi dan Sumber Daya Mineral dan Pemerintah Kota (Pemkot)
PJU Pintar ini juga akan dilengkapi dengan sensor yang mampu mendeteksi kondisi jalan protokol. Ketika jalan tersebut dalam kondisi sepi, maka PJU Pintar ini akan secara otomatis meredupkan cahaya lampunya, sehingga menghemat penggunaan energi.
Selain hemat energi, sistem ini juga juga hemat dalam operasional. Misalkan apabila terjadi kerusakan pada unit PJU, sistem yang terhubung dengan sistem jaringan selular ini akan mengirimkan Short Message Service (SMS) secara otomatis langsung kepada petugas.
Selain kelebihan di atas, sistem PJU Pintar juga dilengkapi dengan alat smart kWh meter yang ditempatkan di setiap titik lampu yang berfungsi untuk mengirim informasi pemakaian energi di setiap lampu secara realtime, sehingga dapat diketahui apabila ada pencurian listrik.
Puslitbangtek KEBTKE Balitbang ESDM telah melakukan survei lapangan yang nantinya akan dijadikan titik pemasangan PJU Pintar.
Selain Kota Surakarta, Balitbang ESDM juga sudah melakukan survei yang sama di Kota Bandung dan juga akan dilakukan pada beberapa kota lain atas permintaan pemerintah daerah setempat.
Bila seluruh sistem PJU di Indonesia menggunakan sistem PJU Pintar ini maka berpotensi menurunkan konsumsi energi listrik hingga 2.042 GWh dan mengurangi subsidi listrik hingga Rp 2 triliun. (Pew/Nur)
Mengutip situs resmi kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (21/8/2013), Sistem PJU Pintar akan dipasang di kurang lebih 17 ribu titik PJU kota Surakarta secara bertahap. Dengan adanya sistem ini, biaya listrik PJU dapat dihemat sampai 65%.
Penghematan tersebut dengan jalan mengganti lampu yang terpasang saat ini (misal merkuri) yang mempunyai efisiensi rendah dengan lampu yang efisiensi lebih tinggi (misal lampu HPS, LED, atau induksi).
"Penggantian ini diperkirakan dapat menghemat sampai dengan 50%. Penggantian dapat berupa dari lampu 400Watt (W) ke 250W dan lampu 250W menjadi 125W dengan kualitas terang yang sama," ungkap situs tersebut.
Pemasangan lampu dibekas kota yang pernah di pimpin Jokowi tersebut merupakan upaya kerjasama yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Puslitbangtek KEBTKE), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Energi dan Sumber Daya Mineral dan Pemerintah Kota (Pemkot)
PJU Pintar ini juga akan dilengkapi dengan sensor yang mampu mendeteksi kondisi jalan protokol. Ketika jalan tersebut dalam kondisi sepi, maka PJU Pintar ini akan secara otomatis meredupkan cahaya lampunya, sehingga menghemat penggunaan energi.
Selain hemat energi, sistem ini juga juga hemat dalam operasional. Misalkan apabila terjadi kerusakan pada unit PJU, sistem yang terhubung dengan sistem jaringan selular ini akan mengirimkan Short Message Service (SMS) secara otomatis langsung kepada petugas.
Selain kelebihan di atas, sistem PJU Pintar juga dilengkapi dengan alat smart kWh meter yang ditempatkan di setiap titik lampu yang berfungsi untuk mengirim informasi pemakaian energi di setiap lampu secara realtime, sehingga dapat diketahui apabila ada pencurian listrik.
Puslitbangtek KEBTKE Balitbang ESDM telah melakukan survei lapangan yang nantinya akan dijadikan titik pemasangan PJU Pintar.
Selain Kota Surakarta, Balitbang ESDM juga sudah melakukan survei yang sama di Kota Bandung dan juga akan dilakukan pada beberapa kota lain atas permintaan pemerintah daerah setempat.
Bila seluruh sistem PJU di Indonesia menggunakan sistem PJU Pintar ini maka berpotensi menurunkan konsumsi energi listrik hingga 2.042 GWh dan mengurangi subsidi listrik hingga Rp 2 triliun. (Pew/Nur)