Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendesak PT Pertamina (Persero) untuk segera menyelesaikan proses negosiasi pembangunan kilang minyak yang rencananya akan dibiayai oleh Pemerintah Kuwait.
Proses negosiasi saat ini masih terhenti di Kementerian Keuangan mengingat proses uji kelayakan (Feasibilty Study/FS) belum rampung.
"Mengapa kami harapkan segera, agar punya pemasukan tambahan untuk mengurangi impor BBM yang akan datang," ungkapnya saat ditemui usai mengadakan Rapat Pimpinan di Gedung Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Dahlan menjelaskan Pertamina semula sebetulnya sudah mempersiapkan skema uji kelayakan sendiri. Namun adanya permintaan dari pemerintahan Kuwait terkait sejumlah insentif yang bisa diterima, membuat Menteri Keuangan meminta hasil uji kelayakan yang lebih rinci.
"Waktu itu Pak Agus Martowardojo tidak bisa memberikan itu kalau tidak ada FS yang lebih rinci," papar mantan Dirut PLN itu.
Sebagaimana diketahui, Pertamina memiliki dua rencana pembangunan kilang minyak di Balongan dan Tuban, yang jika digabungkan dengan rencana pembangunan kilang pemerintah di Sumater Selatan, bakal memiliki kapasitas produksi hingga 900 ribu barel per hari. (Yas/Shd)
Proses negosiasi saat ini masih terhenti di Kementerian Keuangan mengingat proses uji kelayakan (Feasibilty Study/FS) belum rampung.
"Mengapa kami harapkan segera, agar punya pemasukan tambahan untuk mengurangi impor BBM yang akan datang," ungkapnya saat ditemui usai mengadakan Rapat Pimpinan di Gedung Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Dahlan menjelaskan Pertamina semula sebetulnya sudah mempersiapkan skema uji kelayakan sendiri. Namun adanya permintaan dari pemerintahan Kuwait terkait sejumlah insentif yang bisa diterima, membuat Menteri Keuangan meminta hasil uji kelayakan yang lebih rinci.
"Waktu itu Pak Agus Martowardojo tidak bisa memberikan itu kalau tidak ada FS yang lebih rinci," papar mantan Dirut PLN itu.
Sebagaimana diketahui, Pertamina memiliki dua rencana pembangunan kilang minyak di Balongan dan Tuban, yang jika digabungkan dengan rencana pembangunan kilang pemerintah di Sumater Selatan, bakal memiliki kapasitas produksi hingga 900 ribu barel per hari. (Yas/Shd)