Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rahmat Gobel menyatakan pelemahan rupiah akan membuat para pengusaha dan industri melakukan koreksi terhadap target awal yang telah ditetapkan untuk setahun ini.
"Pasti ada tapi belum kelihatan ini kan belum lama, target perusahaan pasti akan ada koreksi, pasti ada tapi belum bisa hitung sekarang karena masih seminggu, kita baru mau lihat tren pasar di Indonesia," katanya di Jakarta, seperti ditulis Jumat (23/8/2013).
Untuk itu, dia meminta agar pemerintah dapat lebih melindungi industri dalam negeri dengan cara memperkuat standar industri nasional. Sehingga ketika terjadi pelemahan rupiah seperti konsidi yang dialami sekarang, industri-industri dalam negeri telah siap melakukan ekspor untuk mengimbangi dampak dari pelemahan tersebut.
"Pemerintah harus memperkuat standar dalam negeri, kemudian pemerintah gunakan produk-produk domestik yang dihasilkan dari dalam negeri, tentu yang mempunyai kualitas supaya kita bisa mengembangkan untuk pasar ekspor," ujarnya.
Dia menilai, sebenarnya pemerintah juga bisa menjaga laju pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target yang dicanangkan asalkan mampu menjaga industri dan pasar yang ada didalam negeri.
"Pertumbuhan ekonomi kita juga sebenarnya bukan melambat, ini masih bisa lebih cepat asalkan pemerintah bisa menjaga pasar domestik," ungkap Rahmat.
Demi memberikan kepastian usaha bagi industri dalam negeri, Rahmat juga meminta pemerintah untuk bisa melakukan upaya agar nilai rupiah ini dalam kondisi stabil sehingga para pengusaha dapat fokus untuk pengembangan industrinya.
"Yang penting rupiahnya stabil, kalau naik turun kita susah ngitungnya, yang jelas kalau rupiah melemah, ekspor pasti naik," tandas Rahmat. (Dny/Ndw)
"Pasti ada tapi belum kelihatan ini kan belum lama, target perusahaan pasti akan ada koreksi, pasti ada tapi belum bisa hitung sekarang karena masih seminggu, kita baru mau lihat tren pasar di Indonesia," katanya di Jakarta, seperti ditulis Jumat (23/8/2013).
Untuk itu, dia meminta agar pemerintah dapat lebih melindungi industri dalam negeri dengan cara memperkuat standar industri nasional. Sehingga ketika terjadi pelemahan rupiah seperti konsidi yang dialami sekarang, industri-industri dalam negeri telah siap melakukan ekspor untuk mengimbangi dampak dari pelemahan tersebut.
"Pemerintah harus memperkuat standar dalam negeri, kemudian pemerintah gunakan produk-produk domestik yang dihasilkan dari dalam negeri, tentu yang mempunyai kualitas supaya kita bisa mengembangkan untuk pasar ekspor," ujarnya.
Dia menilai, sebenarnya pemerintah juga bisa menjaga laju pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target yang dicanangkan asalkan mampu menjaga industri dan pasar yang ada didalam negeri.
"Pertumbuhan ekonomi kita juga sebenarnya bukan melambat, ini masih bisa lebih cepat asalkan pemerintah bisa menjaga pasar domestik," ungkap Rahmat.
Demi memberikan kepastian usaha bagi industri dalam negeri, Rahmat juga meminta pemerintah untuk bisa melakukan upaya agar nilai rupiah ini dalam kondisi stabil sehingga para pengusaha dapat fokus untuk pengembangan industrinya.
"Yang penting rupiahnya stabil, kalau naik turun kita susah ngitungnya, yang jelas kalau rupiah melemah, ekspor pasti naik," tandas Rahmat. (Dny/Ndw)