Sukses

Sibuk Pantau Dolar AS, Bos Pertamina Telat datang ke LIPI

Dirut Pertamina Karen Agustiawan terus memantau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Saking fokusnya, Karen sampai telat datang ke LIPI.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengaku terus memantau pergerakan dolar sampai dirinya terlambat datang ke acara penganugerahan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XIII 2013 yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Mohon maaf saya telat datang karena saya harus memantau kondisi valuta asing. Karena kita sama-sama tahu, adanya pelemahan rupiah yang terjadi," kata Karen di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Karen menjelaskan, sebagai pemimpin perusahaan yang rutin melakukan impor minyak harus melihat pergerakan valuta asing tersebut, pasalnya kegiatan tersebut juga akan mempengaruhi kondisi mata uang.

"Karena kami sebagai BUMN karena kami menyediakan energi seluruh Indonesia. Karena pelemahan rupiah, kami harus melihat situasi impor dan termasuk pembayarannya," tuturnya.

Karen sebelumnya mengatakan pengurangan impor minyak merupakan upaya perusahaan minyak pelat merah tersebut membentuk menguatkan rupiah yang saat ini di atas kisaran Rp 10 ribu.

"Ya memang kami akan berusaha untuk meminimalir impor, kita akan aktif mengambil seluruh kontraktor, sehingga tidak impor," ungkapnya.

Selain itu, Karen juga meminta agar masyarakat melakukan penghematan konsumis bahan bakar minyak (BBM) untuk menekan impor minyak. Pasalnya, semakin banyak konsumsi masyarakat kemungkinan besar akan membuat impor minyak meningkat.

"Kami juga himbau, satu keluarga satu mobil saja kita sama menghemat saja. Jangan 5 mobil," tuturnya. (Pew/Ndw)