Sukses

Pertamina Diminta Terapkan Hedging untuk Kurangi Kebutuhan Dolar

Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PT Pertamina (Persero) mempelajari penerapan pola bisnis hedging untuk mengurangi kebutuhan dolar AS.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta PT Pertamina (Persero) mempelajari penerapan pola bisnis hedging untuk mengurangi kebutuhan akan dolar Amerika Serikat (AS).

Ini disampaikan Dahlan saat menjadi keynote speech di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto.

"Karena bayangkan jika Pertamina menunda pencarian dolar dengan teknik hedging ini, bermanfaatnya bukan main," ujar dia, Jumat (23/8/2013).

Namun sebagai orang nomor 1 di BUMN, Dahlan menyadari aksi korporasi seperti itu memicu adanya kerugian dalam penerapan.

"Kalau misal Pertamina beli dolar dengan hedging 10 kali, 9 kali itu untung, 1 kali rugi. Ruginya ini bisa dianggap kerugian negara, karena BUMN itu milik negara, jadi nanti bisa diperiksa kejaksaan, BPK, dan lain lain,"papar dia.

Dahlan menambahkan teknik hedging seperti ini sering dilakukan oleh beberapa perusahaan swasta untuk menunda kebutuhan akan dolar sehingga meminimalisir resiko kerugian korporasi.

Meskipun begitu, mengingat Pertamina merupakan perusahaan yang menyumbang porsi tidak sedikit dalam anggaran APBNP 2013 dan sebagai perusahaan utama menyuplai Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Indonesia, Dahlan ingin minta hal ini untuk dipelajari kembali dan dibicarakan kepada para pemangku kepentingan negara.

"Saya minta ini untuk lebih dipelajari dulu, karena kalau begitu 9 kali untungnya tadi tetap nggak ada gunanya," terang dia. (Yas/Nur)
Video Terkini