Sukses

Karen Yakin Peningkatan Konsumsi Biodiesel Bisa Angkat Rupiah

Peningkatan pemakaian biodiesel dalam campuran solar akan mengurangi impor minyak sehingga rupiah akan menguat.

Direktut Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menilai pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) merupakan momen untuk menambahkan campuran kandungan bahan bakar nabati (BBN) ke bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Peningkatan pemakaian BBN seperti biodiesel dan bioethanol akan mengurangi impor minyak sehingga rupiah akan menguat. "Ini memang waktunya kita menggunakan bio, misalnya biopremium ya, mau berapa persen, bisa 2,5%. Kalau misalnya biosolar 10%, ya 10%. Ini harus gerakan nasional," kata Karen di Gedung LIPI, Jakartan Jumat (23/8/2013).

Menurut dia, agar efektif campuran BBM dengan BBN tidak hanya dilakukan pada BBM untuk kendaraan, namun juga dilakukan pada pembangkit listrik yang memakai BBM lebih besar.

"Tidak hanya untuk kendaraan, jadi bahan bakar yang digunakan oleh PLN juga harus sama dan semua pemain yang memasok BBM juga sama diperlakukan sama. Jadi tidak Pertamina saja yang menjual biopremium dan biosolar," ungkapnya.

Untuk merealisasikan hal itu, maka pasokan bahan dasar BBN juga harus memadai karena itu dibutuhkan tambahan insentif kepada petani guna memicu semangat untuk memproduksi ethanol.

"Kalau saya melihat subsidi untuk pertanian itu kan masih kecil, subsidi untuk energi itu 78%. Kenapa gak di switch, ini yang ditambahin subsidinya dan yang ini diturunin," pungkasnya. (Pew/Ndw)