Sukses

Inflasi Naik, Surat Utang RI Tidak Menarik

Tingginya inflasi akibat kenaikan harga BBM membuat surat utang dan saham perusahaan RI tak menarik bagi investor karena yield ikut naik.

Tingginya inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat surat utang dan saham perusahaan Indonesia tak menarik bagi investor karena yield ikut naik.

"Inflasi naik, Surat Utang Negara (SUN), bond, dan saham jadi tidak cukup menarik. Makanya kami juga berupaya untuk menurunkan inflasi demi menjaga daya beli masyarakat," ujar Menteri Keuangan Chatib Basri di Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Meski masalah inflasi menjadi wewenang Bank Indonesia (BI), Chatib melanjutkan, pemerintah berperan serta dalam menurunkan inflasi dalam aktivitas impor bahan pangan.

"Dalam paket kebijakan, impor daging dan produk hortikultura tidak akan kembali pakai kuota, karena selama ini tata niaga masih pakai kuota. Jadi kuota ini dihapuskan dan berubah menjadi mekanisme harga," jelas dia.

Alhasil, dia memastikan tidak akan ada lagi prosedur izin kuota impor. "Jadi menghitungnya harga daging normal berapa, mau perlindungan berapa. Kalau inflasi turun, surat utang bakal menari. Investor pun akan masuk," paparnya.

Chatib menjelaskan kebijakan mekanisme harga dalam tata niaga pangan bersifat sementara dan diharapkan dapat menstabilkan harga pangan. Sehingga tidak lagi terjadi disparitas harga. (Fik/Igw)
Video Terkini