Sukses

Ekonomi Kacau, Negara-negara Ini Masih Mau Investasi di Mesir

Di tengah kekacauan kondisi ekonomi Mesir, masih ada negara yang mau menanamkan modalnya di negara tersebut.

Kekacauan akibat kerusuhan dan kekerasan politik di Mesir telah menghantam berbagai sektor ekonomi di Mesir. Sejumlah perusahaan multinasional bahkan dilaporkan menutup sementara bisnisnya di sana. Namun di tengah kekacauan kondisi ekonomi tersebut, masih ada negara yang mau menanamkan modalnya di Mesir.

Seperti dilansir dari Market Place, Sabtu (24/8/2013), Libia dan Qatar telah memberikan miliaran dananya selama rezim Morsi. Bahkan setelah Presiden Mohamed Morsi telah diturunkan dari jabatannya, Arab Saudi, Kuwait dan Amerika Serikat mengalirkan pinjaman hingga US$ 12 miliar pada Mesir.

Namun menurut analis keuangan Coleman, perusahaan yang berbasis di Amerika, jumlah tersebut tak akan diberikan secara berkelanjutan.

"Setiap orang tahu bagaimana caranya membantu memperbaiki ekonomi Mesir," ujar Alterman dari CSIS. Dia menjelaskan, subsidi negara tersebut harus dikurangi.

Sementara beberapa analis lain mengatakan birokrasi harus direformasi guna meningkatkan aktivitas ekonomi di Mesir.

"Masalahnya bukan karena rakyat Mesir tak tahu cara melakukannya, tapi mereka memilih untuk tidak melakukannya karena langkah ini membutuhkan dana dalam jumlah besar," ujar para analis. Negara juga tak mau menaikkan harga guna melindungi rakyat miskin di sana.

Saat ini menurut Samer Shehata dari University of Oklahoma, ekonomi di Mesir kian memburuk. Banyak turis enggan mengunjungi mesir, bahan bakar menjadi langka, harga-harga naik, ditambah nilai mata uang yang juga menurun seperti halnya harga obligasi.

Meski demikian, Alterman mengatakan, Mesir masih bisa memulihkan ekonominya. Namun pemulihan tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun. (Sis/Ndw)