Melambungnya harga kacang kedelai membuat pemilik pabrik tahu dan tempe menjerit. Kenaikan harga kacang kedelai dipicu naiknya nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) yang membuat nilai rupiah anjlok.
Di tengah nilai rupiah yang terpuruk akibat naiknya nilai tukar dollar AS, harga barang-barang impor pun turut melonjak naik dan salah satunya kedelai. Maklum, negeri ini memang masih mengimpor kedelai.
Baca Juga
Alhasil, harga per karung kedelai pun naik dari semula Rp 395 ribu menjadi Rp 425 ribu. Pengusaha tahu dan tempe di Mandailing Natal, Sumatera Utara pun sepakat akan menaikan harga tahu-tempe jika harga kedelai tak kunjung stabil.
Advertisement
"Kami masih menunggu konfirmasi dari kawan-kawab pabrik tahu. Kemungkinan harga naik ada," kata Pemilik pabrik tahu, Husnul yang mengaku belum menaikkan harga jual tahu tempe.
Setali tiga uang, kondisi serupa terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur. Bedanya, pengusaha tahu-tempe di kota terujung Jawa Timur ini memilih mengecilkan ukuran tahu dan tempe namun daripada menaikan harga jual.
Sejumlah pengusaha juga terpaksa mengurangi produksi dan mengancam akan melakukan mogok kerja jika pemerintah tidak segera turun tangan.
saat ini harga kedelai import di pasaran mencapai Rp 9.200 dari harga sebelumnya hanya Rp 7.000 per kilogram. Selain mahal, stok kedelai impor juga sulit didapat didapat. Harga kedelai lokal saat ini berada di level Rp 7.500 per Kg namun di pasaran kerap kosong. (Shd)