Sukses

Air Mata Menggenang di Balik Kacamata Rudi Rubiandini

Hampir dua pekan, mantan Kepala SKK Migas mendekam di penjara KPK. Apa kesibukannya selama jadi penghuni hotel prodeo tersebut?

Hidup Rudi Rubiandini kini berubah 180 derajat. Dari seorang pejabat yang dihormati dan disegani banyak orang, sekarang menjadi pesakitan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK.

Hari-hari mantan mantan Kepala Satuan kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) itu sekarang lebih banyak di seputaran kamar tahanan KPK.

Kasus menerima suap US$ 400 ribu dolar membuat Rudi kini banyak dijauhi kolega-koleganya. Maka itu, ketika dijenguk belasan jurnalis yang biasa meliput di SKK Migas, Rudi mengaku kaget.

"Kalian masih percaya saya," ucapnya sambil tertahan ketika melihat para jurnalis yang biasa meliputnya datang.
Di kalangan jurnalis yang biasa meliput SKK Migas, Rudi adalah narasumber yang ramah dan tak pelit bicara.

Air mata menggenang di balik kaca mata berbentuk ovalnya. Rudi bahkan kesulitan untuk mengucapkan kata-kata karena tak kuasa menahan tangis.

Saat ditemui di ruang besuk tahanan KPK yang sempit, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini ditemani istri dan sepupunya yang datang dari Tasikmalaya.

Jas yang biasa digunakannya saat ia berkantor di Wisma Mulia lantai 40 harus ditanggalkannya, berganti rompi berwarna orange bertuliskan Tahanan KPK di bagian punggung.

Dengan menggunakan jaket tahanan KPK, Rudi bercerita hari-harinya kini lebih banyak untuk mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta.

Kesibukannya sebagai Kepala SKK Migas yang dulu banyak menyita waktu sudah tidak lagi dijalani. Kini mantan wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral tersebut punya banyak waktu luang.

Di waktu-waktu luang itu, Rudi berusaha memanfaatkannya untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Setelah melaksanakan ibadah sholat subuh, pria berkumis dari Tasikmalaya Jawa Barat tersebut bisa melakukan tadarus membaca Al-quran.

"Setelah ditangkap KPK habis subuh saya bisa baca Al-quran lagi," kata Rudi, di Rutan KPK, Jakarta, Senin (26/8/2013).

Rudi pun menikmati waktu-waktu luangnya dengan istirahat. Selepas maghrib, Rudi mengaku kini bisa menikmati istirahat, aktivitas yang sulit dijalaninya ketika masih menjabat sebagai Kepala SKK Migas yang harus bekerja hingga larut malam.

"Setelah magrib saya bisa istirahat biasanya kan nggak bisa," pungkasnya.(Pew/Shd/*)