Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri menyatakan empat paket kebijakan ekonomi makro yang baru saja dikeluarkan pemerintah kini tengah dikaji lebih mendalam para investor. Penelaahan dilakukan untuk menilai efektifitas kebijakan tersebut dalam mengatasi defisit transaksi berjalan (current account).
"Kebijakan ini harus dipelajari oleh pasar. Waktu Jumat pekan lalu, saya baru melakukan conference call dengan 540 investor dari seluruh dunia dan mereka baru mulai mau mencernanya," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Dari hasil hubungan telepon tersebut, Chatib mengklaim bahwa investor merespon positif empat kebijakan ekonomi baru itu. Namun memang para pemodal meminta pemahaman menyeluruh terhadap kebijakan tersebut.
"Kalau jangka panjang pendeknya itu berkaitan dengan sektor keuangan atau moneternya. Karena mereka berpandangan kami sudah serius untuk menyikapi persoalan defisit transaksi berjalan," jelasnya.
Salah satu respon positif yang diperoleh pemerintah adalah kebijakan penggunaan biodiesel atau bahan bakar nabati (BBN) sampai dengan 10% sebagai campuran solar. Langkah ini dibuat sebagai upaya pemerintah Indonesia menurunkan impor minyak.
"Pertumbuhan ekonomi 5,9%-6% juga realistis dengan kondisi transaksi berjalan yang ada sekarang. Kami meyakinkan para investor kalau defisit transaksi berjalan lebih rendah dibanding kuartal III dan IV sangat sensible," papar dia.
Meski begitu, Chatib mengaku, target penurunan defisit transaksi berjalan membutuhkan waktu mengingat pasar selama dua hari ini bergerak stagnan.(Fik/Shd)
"Kebijakan ini harus dipelajari oleh pasar. Waktu Jumat pekan lalu, saya baru melakukan conference call dengan 540 investor dari seluruh dunia dan mereka baru mulai mau mencernanya," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Dari hasil hubungan telepon tersebut, Chatib mengklaim bahwa investor merespon positif empat kebijakan ekonomi baru itu. Namun memang para pemodal meminta pemahaman menyeluruh terhadap kebijakan tersebut.
"Kalau jangka panjang pendeknya itu berkaitan dengan sektor keuangan atau moneternya. Karena mereka berpandangan kami sudah serius untuk menyikapi persoalan defisit transaksi berjalan," jelasnya.
Salah satu respon positif yang diperoleh pemerintah adalah kebijakan penggunaan biodiesel atau bahan bakar nabati (BBN) sampai dengan 10% sebagai campuran solar. Langkah ini dibuat sebagai upaya pemerintah Indonesia menurunkan impor minyak.
"Pertumbuhan ekonomi 5,9%-6% juga realistis dengan kondisi transaksi berjalan yang ada sekarang. Kami meyakinkan para investor kalau defisit transaksi berjalan lebih rendah dibanding kuartal III dan IV sangat sensible," papar dia.
Meski begitu, Chatib mengaku, target penurunan defisit transaksi berjalan membutuhkan waktu mengingat pasar selama dua hari ini bergerak stagnan.(Fik/Shd)