Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengaku tak peduli jika dirinya tak menerima pesangon setelah berhenti jadi orang nomor satu di SKK Migas.
"Saya tidak peduli, apakah saya mau diputus hubungan kerja atau tidak dapat pesangon sekalipun," ungkap Rudi saat dijumpai wartawan di Rutan KPK, Senin (26/8/2013).
Rudi juga tak mempermasalahkan jika dia tak diberi pengacara dari lembaga yang pernah dipimpinnya. Rudi mengaku dia telah memiliki tim kuasa hukum yang akan mengadvokasi dirinya.
"Pengacara masih famili saya, saya belum bisa kasih kontaknya karena masih dibentuk timnya. Sekarang terserah kalau dari kantor (SKK Migas) sudah tidak peduli," tutur dia.
Jika sudah bebas dari segala tuduhan, Rudi berniat untuk menyumbangkan ilmunya di sektor perminyakan, untuk meluruskan pendapat-pendapat miring tentang dunia migas yang selama ini beredar di masyarakat.
Dia juga memastikan dirinya tak mau lagi menjadi birokrat. "Setelah ini saya tetap ingin kembali, tapi tidak ke birokrat," terang Rudi. (Pew/Ndw)
"Saya tidak peduli, apakah saya mau diputus hubungan kerja atau tidak dapat pesangon sekalipun," ungkap Rudi saat dijumpai wartawan di Rutan KPK, Senin (26/8/2013).
Rudi juga tak mempermasalahkan jika dia tak diberi pengacara dari lembaga yang pernah dipimpinnya. Rudi mengaku dia telah memiliki tim kuasa hukum yang akan mengadvokasi dirinya.
"Pengacara masih famili saya, saya belum bisa kasih kontaknya karena masih dibentuk timnya. Sekarang terserah kalau dari kantor (SKK Migas) sudah tidak peduli," tutur dia.
Jika sudah bebas dari segala tuduhan, Rudi berniat untuk menyumbangkan ilmunya di sektor perminyakan, untuk meluruskan pendapat-pendapat miring tentang dunia migas yang selama ini beredar di masyarakat.
Dia juga memastikan dirinya tak mau lagi menjadi birokrat. "Setelah ini saya tetap ingin kembali, tapi tidak ke birokrat," terang Rudi. (Pew/Ndw)