Sukses

Lemahnya Data AS Bikin Harga Emas Masih Bertengger di US$ 1.400

Harga emas di pasar spot jatuh 0,1% menjadi US$ 1.402,56 per ounce, sementara harga emas AS naik US$ 9 menjadi US$ 1.402,40 per ounce.

Harga emas dunia masih bertengger di level atas US$ 1.400 per ounce. Kisaran harga ini melayang di level tertinggi dalam 11 pekan terdukung laporan data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang melemah pada Juli.

Para pedagang masih berharap kondisi ini bisa menghambat laju rencana Federal Reserve AS untuk menghentikan stimulusnya pada tahun ini, mengutip laman Reuters, Selasa (27/8/2013).
    
Harga emas di pasar spot jatuh 0,1% menjadi US$ 1.402,56 per ounce, sementara harga emas AS naik sekitar US$ 9 menjadi US$ 1.402,40 per ounce.

Data manufaktur AS tercatat mengalami penurunan terbesar hampir setahun pada Juli. Kondisi ini menjadi tolak ukur pengeluaran pada barang modal ikut jatuh, dan membayangi perekonomian AS di awal kuartal ketiga.
 
Laporan pada tambahan data untuk Juli terkait produksi industri, pembangunan dan penjualan rumah baru yang diprediksi akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini, sepertinya tidak sesuai dengan harapan ekonom.

Harga emas sempat naik 0,6% pada Senin karena para pedagang percaya pelemahan data bisa menunda the Fed menghentikan fasilitas stimulusnya dan sebagian besar ekonom mengharapkan hal itu berlaku pada bulan depan.
 
Di sisi lain, India sedang mempertimbangkan untuk meminta pedagang emas membuat bukti pembayaran untuk ekspor perhiasan mereka, menurut badan perdagangan India.

Para pejabat mengatakan hal ini sebuah langkah yang dapat mengencangkan persediaan emas batangan oleh pembeli dunia. (Nur)
EnamPlus