PT Aneka Tambang (Persero) Tbk berhasil meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya komoditas emas, nikel dan bauksit pada semester I 2013. Peningkatan cadangan tersebut merupakan hasil dari kegiatan eksplorasi perseroan. Â
Sekretaris Perusahaaan Antam, Tri Hartono mengatakan, jumlah cadangan dan sumber daya emas perusahaan per akhir Juni 2013 tercatat sebesar 9,5 juta dry metric tonne (dmt), naik 5% dibandingkan jumlah cadangan dan sumber daya emas pada akhir 2012 yang mencapai 9,0 juta dmt.
Sedangkan untuk komoditas nikel, Antam meningkatkan jumlah cadangan dan sumber dayanya menjadi 855,9 juta wet metric tonne (wmt), naik 4% dibandingkan jumlah pada akhir 2012 sebesar 825,2 juta wmt.
"Jumlah cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir Juni 2013 tercatat 546,8 juta wmt, naik 15% dibandingkan cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir tahun 2012 yang mencapai 473,9 juta wmt," kata Tri di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Selain kegiatan eksplorasi di Indonesia, dia mengungkapkan, Antam juga tengah mempersiapkan untuk memulai kegiatan eksplorasi di Myanmar dengan fokus pada komoditas emas. "Antam saat ini dalam proses perijinan untuk memulai eksplorasi di Myanmar," ungkap dia.
Menurut Tri, aktivitas eksplorasi Antam di semester I 2013 fokus pada komoditas utama perseroan, yang terdiri atas nikel, emas dan bauksit, dan juga mineral industri lain seperti batu bara dan zirkon.
Adapun total biaya tidak diaudit untuk aktivitas eksplorasi selama semester I 2013 mencapai Rp105,05 miliar. Selama semester I 2013, perusahaan melakukan aktivitas eksplorasi emas antara lain di prospek Bujang dan Batulicin, Jambi; Pongkor dan Papandayan, Jawa Barat dan juga Cibaliung, Banten.
Terkait dengan eksplorasi emas di wilayah Pegunungan Bintang, Papua, saat ini perusahaan tengah mengajukan ijin pinjam pakai kawasan hutan untuk dapat meneruskan kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut. Selanjutnya bila izin telah diperoleh, maka kegiatan eksplorasi akan berlanjut.
Eksplorasi nikel dilakukan di daerah Buli, Maluku Utara; Lasolo, Lalindu,Mandiodo dan Tapunopaka, Sulawesi Tenggara, dan pulau Gag, Papua Barat. Sementara eksplorasi bauksit dilaksanakan di propinsi Kalimantan Barat yakni di daerah Mempawah, Landak, Tayan, dan Munggu Pasir. (Pew/Nur)
Sekretaris Perusahaaan Antam, Tri Hartono mengatakan, jumlah cadangan dan sumber daya emas perusahaan per akhir Juni 2013 tercatat sebesar 9,5 juta dry metric tonne (dmt), naik 5% dibandingkan jumlah cadangan dan sumber daya emas pada akhir 2012 yang mencapai 9,0 juta dmt.
Sedangkan untuk komoditas nikel, Antam meningkatkan jumlah cadangan dan sumber dayanya menjadi 855,9 juta wet metric tonne (wmt), naik 4% dibandingkan jumlah pada akhir 2012 sebesar 825,2 juta wmt.
"Jumlah cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir Juni 2013 tercatat 546,8 juta wmt, naik 15% dibandingkan cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir tahun 2012 yang mencapai 473,9 juta wmt," kata Tri di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Selain kegiatan eksplorasi di Indonesia, dia mengungkapkan, Antam juga tengah mempersiapkan untuk memulai kegiatan eksplorasi di Myanmar dengan fokus pada komoditas emas. "Antam saat ini dalam proses perijinan untuk memulai eksplorasi di Myanmar," ungkap dia.
Menurut Tri, aktivitas eksplorasi Antam di semester I 2013 fokus pada komoditas utama perseroan, yang terdiri atas nikel, emas dan bauksit, dan juga mineral industri lain seperti batu bara dan zirkon.
Adapun total biaya tidak diaudit untuk aktivitas eksplorasi selama semester I 2013 mencapai Rp105,05 miliar. Selama semester I 2013, perusahaan melakukan aktivitas eksplorasi emas antara lain di prospek Bujang dan Batulicin, Jambi; Pongkor dan Papandayan, Jawa Barat dan juga Cibaliung, Banten.
Terkait dengan eksplorasi emas di wilayah Pegunungan Bintang, Papua, saat ini perusahaan tengah mengajukan ijin pinjam pakai kawasan hutan untuk dapat meneruskan kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut. Selanjutnya bila izin telah diperoleh, maka kegiatan eksplorasi akan berlanjut.
Eksplorasi nikel dilakukan di daerah Buli, Maluku Utara; Lasolo, Lalindu,Mandiodo dan Tapunopaka, Sulawesi Tenggara, dan pulau Gag, Papua Barat. Sementara eksplorasi bauksit dilaksanakan di propinsi Kalimantan Barat yakni di daerah Mempawah, Landak, Tayan, dan Munggu Pasir. (Pew/Nur)