PT Pertamina (Persero) berniat menggelar tender berskala internasional untuk pembangunan kilang pengolahan bahan bakar minyak (BBM). Langkah itu diambil guna mempercepat terealisasinya proyek itu.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pelaksanaan tender internasional tersebut diharapkan bisa menyelesaikan masalah insentif yang selama ini menjadi penghambat utama pembangunan kilang di Tanah Air.
"Siapapun bisa ikut tender, termasuk investor Kuwait dan Arab Saudi," kata Karena, di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Meski ada tender internasional, rencana pembangunan kilang yang akan digarap Pertamina dengan sejumlah investor tetap berjalan. Saat ini perusahaan minyak pelat merah itu tengah membahas kerjasama pembangunan kilang dengan Kuwait Petroleum Corporation (KPC), dan Arab Saudi Aramco Asia Company Limited.
"Tidak batal. Kita itu kan sekarang hanya penjajakkan. Nanti kalau ada tender internasional silahkan ikut, tidak terbatas," tuturnya.
Karen berharap pembangunan sejumlah kilang baru diharapkan meningkatkan daya saing dan memperkuat ketahanan energi. Pasalnya, kilang terakhir yang dibangun dan dioperasikan Pertamina pada 1994, berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Kilang tua tersebut hanya bisa mengelola jenis minyak ringan. Sementara, saat ini sebagian besar minyak mentah berkadar sulfur tinggi. (Pew/Ndw)
"Akibatnya, kita kalah bersaing dengan kilang di luar negeri," tegas Karen.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pelaksanaan tender internasional tersebut diharapkan bisa menyelesaikan masalah insentif yang selama ini menjadi penghambat utama pembangunan kilang di Tanah Air.
"Siapapun bisa ikut tender, termasuk investor Kuwait dan Arab Saudi," kata Karena, di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Meski ada tender internasional, rencana pembangunan kilang yang akan digarap Pertamina dengan sejumlah investor tetap berjalan. Saat ini perusahaan minyak pelat merah itu tengah membahas kerjasama pembangunan kilang dengan Kuwait Petroleum Corporation (KPC), dan Arab Saudi Aramco Asia Company Limited.
"Tidak batal. Kita itu kan sekarang hanya penjajakkan. Nanti kalau ada tender internasional silahkan ikut, tidak terbatas," tuturnya.
Karen berharap pembangunan sejumlah kilang baru diharapkan meningkatkan daya saing dan memperkuat ketahanan energi. Pasalnya, kilang terakhir yang dibangun dan dioperasikan Pertamina pada 1994, berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Kilang tua tersebut hanya bisa mengelola jenis minyak ringan. Sementara, saat ini sebagian besar minyak mentah berkadar sulfur tinggi. (Pew/Ndw)
"Akibatnya, kita kalah bersaing dengan kilang di luar negeri," tegas Karen.