Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi belakangan ini telah membuat pelaku usaha kesulitan menghitung biaya produksi. Kondisi ini terutama dialami oleh industri yang masih menggunakan komponen dan bahan baku impor.
"Sepanjang komponennya diimpor itu menggunakan dolar, dia menghitungnya jadi susah," ujarnya di usai rapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI, Rabu (28/8/2013).
Mengutip pernyataan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, Hidayat menyatakan, kalangan pelaku usaha memang lebih memiliki nilai tukar rupiah stabil di level tinggi dibandingkan mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. "Itu makanya Chatib Basri bekerja keras dengan timnya agar bulan ini stabilitasi itu bisa tercapai," ujarnya.
Meski mengaku ada pelemahan, Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini mengatakan kondisi saat ini masih lebih baik ketimbang tahun 2008. Kala itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah juga tengah mengalami masa suram.
"Saya kira sekarang lebih baik karena perbankan kita liquid dan pertumbuhan juga masih ada," lanjutnya.
Pemerintah dalam kesempatan ini kembali memastikan akan memberikan pengamanan kepada industri yang telah menggunakan bahan baku dan memproduksi barangnya di dalam negeri. (Dny/Shd)
"Sepanjang komponennya diimpor itu menggunakan dolar, dia menghitungnya jadi susah," ujarnya di usai rapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI, Rabu (28/8/2013).
Mengutip pernyataan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, Hidayat menyatakan, kalangan pelaku usaha memang lebih memiliki nilai tukar rupiah stabil di level tinggi dibandingkan mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. "Itu makanya Chatib Basri bekerja keras dengan timnya agar bulan ini stabilitasi itu bisa tercapai," ujarnya.
Meski mengaku ada pelemahan, Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini mengatakan kondisi saat ini masih lebih baik ketimbang tahun 2008. Kala itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah juga tengah mengalami masa suram.
"Saya kira sekarang lebih baik karena perbankan kita liquid dan pertumbuhan juga masih ada," lanjutnya.
Pemerintah dalam kesempatan ini kembali memastikan akan memberikan pengamanan kepada industri yang telah menggunakan bahan baku dan memproduksi barangnya di dalam negeri. (Dny/Shd)