Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pelemahan nilai tukar rupiah saat ini disebabkan defisit neraca transaksi berjalan. Kondisi tersebut terjadi karena ekspor yang menurun.
"Defisit (transaksi berjalan) sudah berlangsung berbulan-bulan karena ekspor merosot. Tapi beberapa hari ini volume ekspor terus naik," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, penguasaan pangsa pasar ekspor Indonesia di dunia semakin meningkat sehingga pasar di luar negeri tidak terganggu. Dengan begitu, eksportir mengimbangi penurunan harga komoditas dengan menaikkan volume ekspor.
"Oke lah untung berkurang sedikit, namun eksportir sudah mempunyai jaringan dan memiliki basis pelanggan di luar negeri," papar dia.
Namun dia memprediksi, ekspor Indonesia akan kembali bergairah pada tahun depan. "Minimal di 2014 ekspor bisa naik lagi tanpa perlu menambah volume. Lama-lama harga akan naik lagi kalau pembeli sudah mulai banyak," tukas Sasmito.
Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Juni 2013 senilai US$ 14,74 miliar. Angka ini menurun sebesar 8,63%Â jika dibandingkan dengan ekspor pada Mei 2013 dan turun 4,54% dibandingkan Juni 2012. (Fik/Nur)
"Defisit (transaksi berjalan) sudah berlangsung berbulan-bulan karena ekspor merosot. Tapi beberapa hari ini volume ekspor terus naik," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, penguasaan pangsa pasar ekspor Indonesia di dunia semakin meningkat sehingga pasar di luar negeri tidak terganggu. Dengan begitu, eksportir mengimbangi penurunan harga komoditas dengan menaikkan volume ekspor.
"Oke lah untung berkurang sedikit, namun eksportir sudah mempunyai jaringan dan memiliki basis pelanggan di luar negeri," papar dia.
Namun dia memprediksi, ekspor Indonesia akan kembali bergairah pada tahun depan. "Minimal di 2014 ekspor bisa naik lagi tanpa perlu menambah volume. Lama-lama harga akan naik lagi kalau pembeli sudah mulai banyak," tukas Sasmito.
Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Juni 2013 senilai US$ 14,74 miliar. Angka ini menurun sebesar 8,63%Â jika dibandingkan dengan ekspor pada Mei 2013 dan turun 4,54% dibandingkan Juni 2012. (Fik/Nur)