Sukses

Din Syamsuddin: Sudah Waktunya Blok Mahakam Dikembalikan ke RI

Blok Mahakam adalah lapangan gas terbesar di negeri ini dan sudah cukup lama dikelola perusahaan minyak asing yaitu sekitar 50 tahun.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai Blok Mahakam adalah lapangan gas terbesar di negeri ini dan sudah cukup lama dikelola perusahaan minyak asing yaitu sekitar 50 tahun.  Sedangkan kontrak blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut akan berakhir 2017.

"Maka sudah waktunya dikembalikan kepada Republik Indonesia. Sudah waktunya dikelola oleh putra-putri bangsa. Tentu oleh perusahaan negara yang mengelola bidang itu, apapun dan siapapun dia," kata Din usai menyerahkan petisi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Din pun membantah kalau ada alasan perpanjangan kontrak diberlakukan karena sumber daya manusia Indonesia belum memumpuni mengelola blok tersebut.

"Alasan yang selalu disampikan pemerintah kalau tidak punya cukup modal, SDM sungguh melecehkan hati rakyat. Ini adalah pemutar balikkan fakta. Ini adalah dalih untuk diserahkan ke asing. Tidak ada alasan bagi pemerintah," pungkasnya.

Din juga mengaku kecewa karena tidak dapat bertemu dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik saat menyerahkan petisi kembalikan Blok Mahakam untuk rakyat.

Pada siang hari ini, Din Syamsuddin bersama timnya yang menamakan Koalisi Akbar Rakyat Selamatkan Negara mendatangi Kementerian ESDM untuk bertemu Jero Wacik menyerahkan petisi, namun pada kesempatan tersebut Jero Wacik tidak ada ditempat, dan digantikan oleh staf ahli.

"Kami yang mengatanamakan koalisi akbar rakyat selamatkan negara datang menemui Menteri ESDM. Tetapi karena beliau tidak ada maka diterima tiga staf ahli untuk menyampaikan petisi Blok Mahakam agar dikembalikan untuk rakyat,"  ungkapnya (Pew/Ndw)