Satu lagi perusahaan asal Indonesia yang menjadi perhitungan dunia. Kali ini, Majalah Forbes melansir 50 emiten terbaik di Asia. Dari seluruh perusahaan terbuka itu, China mendominasi dengan menyumbangkan 20 perusahaan terbukanya.
Dalam daftar emiten terbaik se-Asia itu, ternyata ada juga perusahaan terbuka asal Indonesia yang masuk. Bank Central Asia (BCA) tercatat sebagai satu-satunya emiten terbaik Asia yang berasal dari Indonesia.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 21,5 miliar (Rp 240,45 triliun), BCA berhasil menembus daftar tersebut sekaligus menjadi emiten terbaik di Indonesia.
Forbes mulai menentukan pilihannya dengan 1.220 perusahaan terbuka yang memiliki pendapatan tahunan sedikitnya US$ 3 miliar (Rp 33,5 triliun).
Dari seluruh perusahaan yang terpilih Forbes lalu mulai menelusuri pergerakan bisnisnya, mulai dari pendapatan, laba, dan pergerakan harga saham.
Setelah itu, Forbes menyisihkan perusahaan yang memiliki kurang dari 50% sahamnya atau dengan kata lain, investor di luar mendominasi saham yang dimiliki perusahaan sendiri.
Dengan metodologi tersebut, sebanyak 50 emiten terbaik Asia dirilis Forbes. Namun tak hanya Indonesia yang menyumbangkan satu perusahaan terbukanya ke daftar tersebut. Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia pun hanya berhasil membawa satu perusahaannya ke dalam daftar emiten terbaik se-Asia ini.
Sementara itu, India yang juga tengah mengalami pelemahan nilai tukar mata uang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) justru berhasil mengukir nama 12 perusahaan terbukanya di daftar yang sama.
Meski demikian, BCA tercatat memiliki kapitalisasi pasar terbesar ke-9 dari urutan emitan terbaik di Asia versi Forbes. Berikut sekilas profil BCA yang menjadikan perusahaan ini masuk terbaik di Asia:
Negara: Indonesia
Bidang industri: Perbankan
CEO: Jahja Setiaatmadja
Kapitalisasi Pasar: US$ 21,5 miliar
Volume Penjualan: US$ 3,8 miliar
Jumlah karyawan: 20.572
Rata-rata pertumbuhan penjualan dalam lima tahun: 13%
Rata-rata pertumbuhan pendapatan dalam lima tahun: 17,6%
Rata-rata pertumbuhan laba dalam lima tahun: 24,3%. (Sis/Nur)
Dalam daftar emiten terbaik se-Asia itu, ternyata ada juga perusahaan terbuka asal Indonesia yang masuk. Bank Central Asia (BCA) tercatat sebagai satu-satunya emiten terbaik Asia yang berasal dari Indonesia.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 21,5 miliar (Rp 240,45 triliun), BCA berhasil menembus daftar tersebut sekaligus menjadi emiten terbaik di Indonesia.
Forbes mulai menentukan pilihannya dengan 1.220 perusahaan terbuka yang memiliki pendapatan tahunan sedikitnya US$ 3 miliar (Rp 33,5 triliun).
Dari seluruh perusahaan yang terpilih Forbes lalu mulai menelusuri pergerakan bisnisnya, mulai dari pendapatan, laba, dan pergerakan harga saham.
Setelah itu, Forbes menyisihkan perusahaan yang memiliki kurang dari 50% sahamnya atau dengan kata lain, investor di luar mendominasi saham yang dimiliki perusahaan sendiri.
Dengan metodologi tersebut, sebanyak 50 emiten terbaik Asia dirilis Forbes. Namun tak hanya Indonesia yang menyumbangkan satu perusahaan terbukanya ke daftar tersebut. Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia pun hanya berhasil membawa satu perusahaannya ke dalam daftar emiten terbaik se-Asia ini.
Sementara itu, India yang juga tengah mengalami pelemahan nilai tukar mata uang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) justru berhasil mengukir nama 12 perusahaan terbukanya di daftar yang sama.
Meski demikian, BCA tercatat memiliki kapitalisasi pasar terbesar ke-9 dari urutan emitan terbaik di Asia versi Forbes. Berikut sekilas profil BCA yang menjadikan perusahaan ini masuk terbaik di Asia:
Negara: Indonesia
Bidang industri: Perbankan
CEO: Jahja Setiaatmadja
Kapitalisasi Pasar: US$ 21,5 miliar
Volume Penjualan: US$ 3,8 miliar
Jumlah karyawan: 20.572
Rata-rata pertumbuhan penjualan dalam lima tahun: 13%
Rata-rata pertumbuhan pendapatan dalam lima tahun: 17,6%
Rata-rata pertumbuhan laba dalam lima tahun: 24,3%. (Sis/Nur)