Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) khusus untuk pemilik kendaraan roda empat bukan merupakan barang baru lagi. Namun bagaimana jika bank menyediakan mesin ATM khusus untuk pengendara kendaraan roda dua khususnya sepeda motor. Strategi bisnis yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia inilah yang sekarang sedang diusung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo mengatakan, penyediaan fasilitas ATM Sepeda Motor ini merupakan salah satu respon perusahaan atas pertumbuhan signifikan pemakai sepeda motor di Indonesia saat ini. ATM Sepeda Motor menjadi inovasi BNI yang diharapkan dapat mengakomodir kepentingan atau kebutuhan nasabah dalam bertransaksi yang nyaman tersebut, terutama bagi pengendara sepeda motor.
"Keberadaan ATM Sepeda Motor ini akan meningkatkan brand image BNI sebagai bank yang melayani semua segmen nasabah, sehingga diharapkan akan memicu peningkatkan transaksi baik inquiry, withdrawal, maupun transfer pengguna ATM Bersama (Bank Non BUMN) dan Link (Bank BUMN). Pada akhirnya, sumber pendapatan BNI, terutama dari fee based income, akan meningkat," kata kata Gatot, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/9/2013).
Menurut Gatot, strategi penyediaan ATM Sepeda Motor ini diharapkan akan menjadi sarana bagi BNI merebut pangsa pasar pengguna jalan raya yang saat ini didominasi oleh pengguna sepeda motor.
"ATM Sepeda Motor ini merupakan salah satu strategi penempatan ATM untuk memberikan kemudahan layanan atau transaksi, khususnya bagi pengendara sepeda motor tanpa harus turun dari kendaraan," tuturnya.
Gatot mengungkapkan dalam menetapkan lokasi ATM Sepeda Motor, BNI selalu memperhitungkan berbagai aspek penting, antara lain aspek keamanan lokasi, aspek potensi pasar, dan aspek kedekatan dengan salah satu kantor cabang untuk memastikan pengawasan yang lebih baik.
Saat ini ATM untuk pengendara sepeda motor baru berlokasi di Jalan Raya Margonda. Hal ini ditetapkan karena aman, dekat dengan Kantor Cabang Utama (KCU) Margonda, dan berpotensi memiliki tingkat penggunaan yang tinggi.
Alain lainnya penunjukan Depok sebagai percontohan karena merupakan kota satelit Jakarta dan kota perumahan atau tempat tinggal kaum komuter yang didominasi pengendara sepeda motor. Langkah ini juga juga sejalan dengan niat pemerintah Kota Depok untuk mengusung Go Green, antara lain dengan adanya program One Day No Car.
"Banyak penduduk Kota Depok yang memanfaatkan sepeda motor sebagai alat transportasi utamanya, dan ada juga yang menjadikannya sebagai penyaluran hobi sebagai bikers," pungkasnya. (Pew/Shd)
Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo mengatakan, penyediaan fasilitas ATM Sepeda Motor ini merupakan salah satu respon perusahaan atas pertumbuhan signifikan pemakai sepeda motor di Indonesia saat ini. ATM Sepeda Motor menjadi inovasi BNI yang diharapkan dapat mengakomodir kepentingan atau kebutuhan nasabah dalam bertransaksi yang nyaman tersebut, terutama bagi pengendara sepeda motor.
"Keberadaan ATM Sepeda Motor ini akan meningkatkan brand image BNI sebagai bank yang melayani semua segmen nasabah, sehingga diharapkan akan memicu peningkatkan transaksi baik inquiry, withdrawal, maupun transfer pengguna ATM Bersama (Bank Non BUMN) dan Link (Bank BUMN). Pada akhirnya, sumber pendapatan BNI, terutama dari fee based income, akan meningkat," kata kata Gatot, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/9/2013).
Menurut Gatot, strategi penyediaan ATM Sepeda Motor ini diharapkan akan menjadi sarana bagi BNI merebut pangsa pasar pengguna jalan raya yang saat ini didominasi oleh pengguna sepeda motor.
"ATM Sepeda Motor ini merupakan salah satu strategi penempatan ATM untuk memberikan kemudahan layanan atau transaksi, khususnya bagi pengendara sepeda motor tanpa harus turun dari kendaraan," tuturnya.
Gatot mengungkapkan dalam menetapkan lokasi ATM Sepeda Motor, BNI selalu memperhitungkan berbagai aspek penting, antara lain aspek keamanan lokasi, aspek potensi pasar, dan aspek kedekatan dengan salah satu kantor cabang untuk memastikan pengawasan yang lebih baik.
Saat ini ATM untuk pengendara sepeda motor baru berlokasi di Jalan Raya Margonda. Hal ini ditetapkan karena aman, dekat dengan Kantor Cabang Utama (KCU) Margonda, dan berpotensi memiliki tingkat penggunaan yang tinggi.
Alain lainnya penunjukan Depok sebagai percontohan karena merupakan kota satelit Jakarta dan kota perumahan atau tempat tinggal kaum komuter yang didominasi pengendara sepeda motor. Langkah ini juga juga sejalan dengan niat pemerintah Kota Depok untuk mengusung Go Green, antara lain dengan adanya program One Day No Car.
"Banyak penduduk Kota Depok yang memanfaatkan sepeda motor sebagai alat transportasi utamanya, dan ada juga yang menjadikannya sebagai penyaluran hobi sebagai bikers," pungkasnya. (Pew/Shd)