Tak hanya Jakarta yang nantinya memiliki sarana transportasi monorel, namun Surabaya nantinya juga akan memiliki sarana transportasi ini.
Tidak berbeda dengan Jakarta yang proyek tersebut digarap oleh yaitu PT Adhi Karya, di Surabaya salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) itu juga menjadi penggagas dan akan menjadi pelaku utama konstruksi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku PT Adhi Karya telah menyiapkan dana hingga lebih dari Rp 1 triliun untuk mewujudkan idenya itu. Namun saat ini tahapan masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah daerah setempat.
"Rp 1 triliun lebih, sekarang masih negosiasi, tidak tender, karena ini murni inisiatif Adhi," ungkapnya seperti ditulis Senin (2/9/2013).
Dahlan menuturkan monorel ini nantinya akan lebih berperan sebagai sarana transportasi logistik yang akan menghubungkan antar pelabuhan di Surabaya.
"Monorel ini khusus untuk kontainer di Pelindo 3, supaya arus kontainer ke Pelabuhan Lama dan Pelabuhan Baru tidak melalui jalan tol, karena masuknya itu luar biasa macetnya,"jelasnya.
Diharapkan dengan adanya sarana transportasi alternatif ini para pengusaha mampu memanfaatkan dengan maksimal demi meningkatkan perekonomian Indonesia dengan Jawa Timur secara lebih khusus.
"Sudah dihitung itu fisible karena satu truk sehari bisa bawa 1 kontenir, dibanding bayar (monorel) bisa angkut berapa kali, itu saja masih untung,"papar Mantan Direktur Utama PLN itu.
Pembangunan monorel di Surabaya ini merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) selain pembangunan Terminal 2 di Bandara Juanda oleh PT Waskita Karya yang saat ini pengerjaannya sudah rampung 80%. (Yas/Ndw)
Tidak berbeda dengan Jakarta yang proyek tersebut digarap oleh yaitu PT Adhi Karya, di Surabaya salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) itu juga menjadi penggagas dan akan menjadi pelaku utama konstruksi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku PT Adhi Karya telah menyiapkan dana hingga lebih dari Rp 1 triliun untuk mewujudkan idenya itu. Namun saat ini tahapan masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah daerah setempat.
"Rp 1 triliun lebih, sekarang masih negosiasi, tidak tender, karena ini murni inisiatif Adhi," ungkapnya seperti ditulis Senin (2/9/2013).
Dahlan menuturkan monorel ini nantinya akan lebih berperan sebagai sarana transportasi logistik yang akan menghubungkan antar pelabuhan di Surabaya.
"Monorel ini khusus untuk kontainer di Pelindo 3, supaya arus kontainer ke Pelabuhan Lama dan Pelabuhan Baru tidak melalui jalan tol, karena masuknya itu luar biasa macetnya,"jelasnya.
Diharapkan dengan adanya sarana transportasi alternatif ini para pengusaha mampu memanfaatkan dengan maksimal demi meningkatkan perekonomian Indonesia dengan Jawa Timur secara lebih khusus.
"Sudah dihitung itu fisible karena satu truk sehari bisa bawa 1 kontenir, dibanding bayar (monorel) bisa angkut berapa kali, itu saja masih untung,"papar Mantan Direktur Utama PLN itu.
Pembangunan monorel di Surabaya ini merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) selain pembangunan Terminal 2 di Bandara Juanda oleh PT Waskita Karya yang saat ini pengerjaannya sudah rampung 80%. (Yas/Ndw)