Sukses

Listrik di Sumatera Sering `Byar Pet`, Mau Tahu Penjelasan PLN?

Molornya pembangunan pembangkit listrik di sejumlah lokasi jadi penyebab pasokan listrik Sumatera kerap padam.

Pemadaman listrik yang kerap terjadi di wilayah Sumatera bukan tanpa sebab. Itu akibat molornya pembangunan pembangkit listrik di sejumlah lokasi yang dikerjakan kontraktor asal China. Masalah yang muncul seperti terkait teknis hingga masalah internal kontraktor China tersebut.

Direktur Operasional Listrik Jawa, Bali, dan Sumatera PT PLN, IGA Ngurah Adnyana menuturkan, ada tiga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara yang rencananya memasok tambahan listrik bagi wilayah Sumatera.

Ketiga PLTU tersebut, yakni PLTU Nagan Raya (2 x 110 MW) di Meulaboh, Aceh, PLTU Pangkalan Susu (2 x 200 MW) di Sumatera Utara dan PLTU Teluk Sirih (2 x 112 MW) di Sumatera Barat.

"Jadi potensi (pasokan listrik) yang tadinya mau didapat, kini belum ada," kata Adnyana di kantor pusat PLN, Jakarta, Senin (2/9/2013).

Dia mencontohkan, PLTU Pangkalan Susu, yang rencananya selesai sejak Juni 2013. Kemudian PLTU Nagan Raya yang direncanakan selesai pada Oktober 2012 tapi belum selesai hingga saat ini.

Namun dia tak membeberkan kontraktor asal China yang mengerjakan pembangkit tersebut. Tapi dikatakan PLN telah memberikan sangsi molornya pengerjaan proyek sesuai dengan tingkatan kesalahan.

Dia mengakui kebutuhan listrik di Sumatera terus naik setiap tahun, mencapai 14%. Itu seiring peningkatan pemasangan baru dan perbaikan ekonomi masyarakat sehingga menyebabkan konsumsi listrik naik.

Saat ini kebutuhan listrik di wilayah Sumatera mencapai 1.600 mega watt (MW), sementara pasokan yang tersedia baru mencapai 1.500 MW.

Melalui pembangunan pembangkit-pembangkit tersebut diharapkan pasokan listrik di Sumatera akan mulai tercukupi meski secara perlahan. (Nur)