Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri menegaskan empat paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dua minggu lalu baru akan terlihat dampaknya terhadap neraca berjalan Indonesia dalam dua bulan ke depan.
"Kami baru mulai keluarkan paketnya kan dua minggu lalu, tentu Anda baru akan melihat dampaknya di dalam satu bulan, dua bulan setelah dikeluarkan, mungkin dua bulan," tegasnya saat ditemui usai menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Sebagai contoh, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pada akhir Juni lalu mampu berpengaruh terhadap impor migas Indonesia setelah dua bulan diterapkan. Berkaca dari pengalaman itu, Menkeu memperkirakan penurunan defisit transaksi berjalan baru akan mulai terlihat pada kuartal III yang baru diumumkan Bank Indonesia pada November. "Nanti akan kelihatan disitu," paparnya.
Dengan paket 4 kebijakan itu, Chatib optimistis akan mampu mengurangi defisit neraca transkasi berjalan bertahap untuk terus di bawah 4,4% dari PDB seperti yang terjadi sekarang ini.
Chatib juga yakin, inflasi telah mencapai puncaknya pada Juli lalu dan akan mulai bergerak turun pada bulan-bulan berikutnya.
"Tapi dalam triwulan 3 neraca transaksi berjalan juga masih defisit, triwulan 4 juga, tapi defisitnya tidak sebesar rasio terhadap PDB, tidak sebesar defisit triwulan 2," ucapnya. (Yas/Shd)
"Kami baru mulai keluarkan paketnya kan dua minggu lalu, tentu Anda baru akan melihat dampaknya di dalam satu bulan, dua bulan setelah dikeluarkan, mungkin dua bulan," tegasnya saat ditemui usai menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Sebagai contoh, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pada akhir Juni lalu mampu berpengaruh terhadap impor migas Indonesia setelah dua bulan diterapkan. Berkaca dari pengalaman itu, Menkeu memperkirakan penurunan defisit transaksi berjalan baru akan mulai terlihat pada kuartal III yang baru diumumkan Bank Indonesia pada November. "Nanti akan kelihatan disitu," paparnya.
Dengan paket 4 kebijakan itu, Chatib optimistis akan mampu mengurangi defisit neraca transkasi berjalan bertahap untuk terus di bawah 4,4% dari PDB seperti yang terjadi sekarang ini.
Chatib juga yakin, inflasi telah mencapai puncaknya pada Juli lalu dan akan mulai bergerak turun pada bulan-bulan berikutnya.
"Tapi dalam triwulan 3 neraca transaksi berjalan juga masih defisit, triwulan 4 juga, tapi defisitnya tidak sebesar rasio terhadap PDB, tidak sebesar defisit triwulan 2," ucapnya. (Yas/Shd)