Sukses

Defisit Neraca Perdagangan Juli Cetak Rekor Terbesar Sejarah RI

Defisit neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2013 menembus US$ 2,31 miliar dan US$ 5,65 miliar sepanjang tujuh bulan ini.

Defisit neraca perdagangan Indonesia yang menembus US$ 2,31 miliar dan US$ 5,65 miliar pada Juli merupakan rekor terbesar dalam sejarah Indonesia.

"Ini (defisit perdagangan) terbesar sepanjang sejarah," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Jakarta, Senin (2/9/2013).

Defisit ini, sambung dia, masih dikontribusi dari impor minyak dan gas (migas) yang mencapai US$ 4,37 miliar pada Juli 2013 atau setara dengan volume 4,67 juta ton.

Angka tersebut mengalami peningkatan dibanding periode Juni lalu yang tercatat sebesar 4,04 juta ton migas dengan nilai sebesar US$ 3,53 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo menambahkan, kondisi tersebut dipicu dengan bertumbuhnya perekonomian Indonesia dengan rata-rata 6%.

"Jadi kebutuhan produksi dan konsumsi terutama bahan bakar minyak (BBM) naik terus, dan untuk barang lainnya. Kebutuhan ini semakin banyak memerlukan suplai, kalau suplai domestik tidak cukup, ya beli dari luar negeri," tutur dia.

Pembelian BBM dan barang lain dari negara lain, menurut Sasmito mengakibatkan impor Indonesia membengkak, baik dari sisi nilai maupun volume. Padahal pangsa pasar di Indonesia terus meningkat.

"Namanya pengusaha kalau mau bersaing harus banting harga untuk ngalahin negara lain di pasar dunia. Kalau dengan volume yang sekarang, stabil saja tapi harga naik, pasti akan naik. Jadi ini persoalan waktu saja, nanti nilai ekspor juga akan membesar," tandas dia. (Fik/Nur)