Sukses

Belum Krisis, Menkeu Tak Lirik Pinjaman Siaga US$ 5,5 Miliar

Pemerintah menjelaskan pinjaman siaga tersebut dapat dicairkan jika memenuhi sejumlah ketentuan kondisi tertentu.

Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan pemerintah belum akan menggunakan cadangan dana sebesar US$ 5,5 miliar dalam bentuh pinjaman siaga (standby loan). Ekonomi Indonesia saat ini dipastikan belum masuk pada fase krisis.

"Itu (standby loan) dipakai kalau hanya krisis dan sekarang Indonesia belum krisis," tegas Menteri Keuangan Chatib Basri saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin (2/9/2013).

Chatib menjelaskan, pemerintah memang mempunya fasilitas pinjaman siaga yang nilainya mencapai US$ 5,5 miliar. Namun dana tersebut hanya bisa dicarikan lewat mekanisme bertahap.

Dana tersebut merupakan deferred draw down atauutang yang dicairkan dalam kondisi tertentu. Selain itu pencairan dana bisa dilakukan dengan memperhatikan ambang batas (treshold) tertentu.

Terkait besaran ambang batas supaya pinjaman tersebut bisa ditarik, Chatib enggan berkomentar karena menyangkut imbal hasil (yield).

"Saya tidak bisa bilang. Karena kalau saya bilang, market akan tahu pada level berapa maksimum yield-nya karena skemanya setiap kali opsinya deferred dan begitu menyentuh level yield tertentu, kami bisa pinjam dengan hanya 200 basis poin di atas LIBOR, jadi murah sekali," pungkas dia.

Namun jika kondisi tersebut muncul, Chatib mengkhawatirkan akan berimplikasi pada harga surat utang investor. (Fik/Shd)
EnamPlus