Kekayaan dan harta melimpah membuat banyak orang sangat menikmati hidupnya. Kesenangan tinggal di bawah guyuran uang, tak jarang membuat orang ingin hidup selamanya. Sebagian konglomerat bahkan menolak meninggal dunia.
Seperti dilansir dari The Richest, Selasa (3/9/2013), beberapa orang masih percaya dengan gagasan kehidupan abadi. Di awal abad 20, usia pria di dunia maksimal hanya bisa mencapai 46,3 tahun sementara wanita hidup lebih lama hingga usia 48,3 tahun. Seratus tahun kemudian, rata-rata prediksi kehidupan manusia bertambah menjadi 73,8 tahun untuk laki-laki dan 79,5 tahun untuk perempuan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak orang kaya yang tak mau kehilangan hartanya. Para miliarder ini pun memperjuangkan berbagai cara agar bisa memperpanjang usianya dan hidup abadi.
Berikut lima miliarder yang ingin memperpanjang usia dan hidup selamanya:
Seperti dilansir dari The Richest, Selasa (3/9/2013), beberapa orang masih percaya dengan gagasan kehidupan abadi. Di awal abad 20, usia pria di dunia maksimal hanya bisa mencapai 46,3 tahun sementara wanita hidup lebih lama hingga usia 48,3 tahun. Seratus tahun kemudian, rata-rata prediksi kehidupan manusia bertambah menjadi 73,8 tahun untuk laki-laki dan 79,5 tahun untuk perempuan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak orang kaya yang tak mau kehilangan hartanya. Para miliarder ini pun memperjuangkan berbagai cara agar bisa memperpanjang usianya dan hidup abadi.
Berikut lima miliarder yang ingin memperpanjang usia dan hidup selamanya:
2 dari 6 halaman
1. Dmitry Itskov
Pria berusia 31 tahun ini merupakan miliarder asal Rusia. Dia menjabat sebagai presiden New Media Stars. Meski terhitung masih muda, Itskov sangat terobsesi dengan gagasan kehidupan abadi. Dia merekrut 30 ilmuwan Rusia yang merupakan para ahli di bidang robotik, organ dan sistem artifisial serta ahli saraf. Seluruh pakar tersebut dilibatkan dalam proyek 2045 Initiative agar Itskov bisa hidup selamanya.
Didalamnya terdapat sejumlah tekonologi yang mampu mentransfer kepribadian seseorang ke dalam tubuh non-biologis yang lebih canggih. Dengan begitu, proyek tersebut mampu memperpanjang usia hingga akhirnya dia dapat hidup abadi.
Proyek ini dilakukan dengan merancang dan menciptakan humanoid buatan yang disebut `Avatar`. Humanoid tersebut lalu dipasangkan degnan sistem komputerisasi saraf otak yang canggih. Dengan memasang sistem otak di Avatar, proyek ini menciptakan sistem penunjang kehidupan yang bisa memperpanjang usia.
Meski mendapat sejumlah kritik, sebanyak 20 ribu orang mendukung inisiatif miliarder tersebut.
Advertisement
3 dari 6 halaman
2. Don Laughlin
Miliarder asal Amerika Serikat ini merupakan pengusaha perjudian yang membeli kasino pertamanya, 101 Club, di akhir 1950-an. Dia lalu menjualnya pada 1964 dan membeli motel di kawasan California, Arizona dan Nevada. Pendapatan motel tersebut menghasilkan dua meja judi dan 12 mesin slot untuk taruhan. Pada 1970-an, bisnis motelnya semakin berkembang. Pertengahan 1980-an, hotelnya memiliki 500 kamar dan berkembang menjadi 1.404 kamar di abad 19.
Laughlin merupakan penganut teknologi kriogenik, yaitu ilmu yang mempelajari materi dengan temperatur sangat rendah. Dia telah mendaftar di Alcor, perusahaan pelestarian kriogenik di Scottsdale, Arizona. Nantinya, tubuh Laughlin akan dibekukan pada suhu minus 360 derajat. Dia kemudian akan dihidupkan kembali dengan berbagai kecanggihan teknologi yang tengah dikembangkan Alcor. Semua asetnya juga akan dibekukan.
4 dari 6 halaman
3. Robert Miller
Pendiri Future Electronics Robert Miller merupakan miliarder asal Kanada. Perusahaannya merupakan distributor komponen elektronik ketiga terbesar di dunia. Saat ini Miller memang sudah tua dan berusia 67 tahun. Namun dia punya rencana lain untuk hidupnya.
Dia mendonasikan banyak uangnya untuk membantu orang lain. Selain itu, dia juga berinvestasi untuk diri dan masa depannya sendiri. Dia juga mengkontribusikan uangnya pada Alcor, perusahaan yang sama di mana Laughlin menjadi klien. Saat teknologi kriogenik di perusahaan tersebut telah dikembangkan dan disempurnakan, dia ingin dihidupkan kembali dari kematiannya.
Advertisement
5 dari 6 halaman
4. David Murdock
Miliarder tua berusia 89 tahun ini meraup kekayaannya setelah mengambil alih Dole Foods pada 1980-an. Dia orang yang sangat sehat dan pemerhati nutrisi. Murdock mendirikan California Health and Longevity Institute yang bertujuan memperpanjang usia. Dia juga turut mendanai Murdock Study yang meneliti gen penyakit dan penyembuhannya. Pria lanjut usia ini rajin berolahraga secara teratur dan mengikuti diet ketat yang hanya memungkinkannya makan ikan dan sayur. Mudock memang tak ingin hidup selamanya, dia hanya ingin hidup hingga berusia 125 tahun.
6 dari 6 halaman
5. John Sperling
Pemilik Apollo Group yang berusia 91 tahun, John Sperling merupakan miliarder yang juga memiliki University of Phoenix. Sperling sadar bahwa dia tak bisa membawa hartanya ke liang lahat sepeninggalnya. Dia pun lalu berusaha memperpanjang hidupnya. Dia merupakan kontributor utama untuk Kronos Longevity Research Institute, institusi yang meneliti penyakit terkait usia.
Dia juga merekrut beberapa ilmuwan untuk meneliti kloning therapeutic, pencangkokan sel dan genetika. Semuanya bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia atau setidaknya membuat manusia terhindar dari kematian.(Sis/Shd)
Advertisement