Meski mengalami kenaikan 12 tingkat atau tertinggi diantara negara- negara G20, daya saing Indonesia masih kalah dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Apalagi dibandingkan Singapura yang menempati posisi kedua dunia.
Dikutip dari Laporan terbaru World Competitiveness Report 2013-2014 dari World Economic Forum (WEF), Rabu (4/9/2013) melaporkan peringkat Indonesia di posisi 38 dunia hanya bertaut satu tingkat dari Thailand yang menempati posisi 37 dunia.
Namun dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, peringkat Indonesia jauh di bawah ketiga negara tersebut. WEF melaporkan peringkat tiga negara Asia Tenggara itu masing-masing berada di posisi 2, 24, dan 26 dunia.
Meski kalah dari keempat negara utama di kawasan serumpun tersebut, daya saing ekonomi Indonesia masih lebih baik dari negara-negara seperti Filipina yang menempati posisi 59 dunia, Vietnam (70), Laos (81), Kamboja (88), dan Myamar (139).
Sebagai informasi, WEF telah menerbitkan laporan daya saing ekonomi negara-negara di dunia lebih dari tiga dekade terakhir.
Sejak 2005, WEF telah menerapkan analisa daya saing berdasarkan Global Competitiveness Index (CGI) yang mengkaji secara mendalam kondisi makro dan mikro ekonomi sebuah negara.
Dalam mendefinisikan daya saing sebuah negara, WEF menekankan penilaian pada 12 pilar yang terbagi ke dalam tiga kelompok besar yaitu institusi, kebijakan, dan faktor penunjang produktivitas. (Shd)
Dikutip dari Laporan terbaru World Competitiveness Report 2013-2014 dari World Economic Forum (WEF), Rabu (4/9/2013) melaporkan peringkat Indonesia di posisi 38 dunia hanya bertaut satu tingkat dari Thailand yang menempati posisi 37 dunia.
Namun dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, peringkat Indonesia jauh di bawah ketiga negara tersebut. WEF melaporkan peringkat tiga negara Asia Tenggara itu masing-masing berada di posisi 2, 24, dan 26 dunia.
Meski kalah dari keempat negara utama di kawasan serumpun tersebut, daya saing ekonomi Indonesia masih lebih baik dari negara-negara seperti Filipina yang menempati posisi 59 dunia, Vietnam (70), Laos (81), Kamboja (88), dan Myamar (139).
Sebagai informasi, WEF telah menerbitkan laporan daya saing ekonomi negara-negara di dunia lebih dari tiga dekade terakhir.
Sejak 2005, WEF telah menerapkan analisa daya saing berdasarkan Global Competitiveness Index (CGI) yang mengkaji secara mendalam kondisi makro dan mikro ekonomi sebuah negara.
Dalam mendefinisikan daya saing sebuah negara, WEF menekankan penilaian pada 12 pilar yang terbagi ke dalam tiga kelompok besar yaitu institusi, kebijakan, dan faktor penunjang produktivitas. (Shd)