Sukses

Bulog Jamin Penyerapan Berasnya Aman Meski Terjadi Kemarau

Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Indonesia dinilai belum akan mempengaruhi penyerapan beras oleh Bulog.

Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso menilai kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Indonesia belum mempengaruhi penyerapan Bulog terhadap komoditas beras yang berasal dari dalam negeri.

"Sejauh ini masih normal. Dalam arti dibandingkan tahun lalu. Dibanding tahun-tahun sebelumnya masih lebih baik," ujar dia di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2013).

Menurut Sutarto, kekeringan yang melanda beberapa daerah akibat kemarau tidak akan menggangu penyerapan beras Bulog karena pada saat ini terjadi kemarau basah di mana masih terjadi hujan yang sedikit banyak membantu pertanian.

Hal ini berbeda dengan periode yang sama pada tahun lalu di mana kemarau benar-benar menyebabkan kekeringan.

"Kalau tahun ini justru basah. Biasanya kekeringan itu akan berdampak besar jika terjadi pada bulan Juli-Agustus. Bahkan kalau Juni sudah mulai kering pun pengaruhnya lebih besar lagi. Tapi  kalau ini kejadiannya baru sekarang, saya pikir tidak usah dibesar-besarkan," lanjut dia.

Sutarto juga menegaskan jika di tingkat petani sendiri ketersediaan beras masih mengalami surplus. Saat ini produksi beras nasional mencapai 2,8 juta ton, sementara penyerapan Bulog hanya 2,7 juta ton. Sehingga dengan begitu Indonesia tidak memerlukan importasi beras.

"Artinya surplus, nggak ada impor lagi. Kalau catatan impor dari BPS itu bukan impor Bulog. Itu beras premium dan dari aspek perdagangan. Itu juga harus dipertimbangkan karena premium ini bisa angkat beras biasa kalau premium naik. Ini harus jadi perhatian," tandasnya. (Dny/Nur)
Video Terkini