Sukses

"AS Bakal Serang Suriah, Nasib Dolar dan Minyak Bagaimana?"

"Ini kalian sudah tahu belum kalau kongres telah setujui bahwa Amerika serang Suriah? Nah nanti nasib dolar dan minyak bagaimana?"

Wakil Menteri Pedagangan Bayu Krisnamurthi meminta Indonesia waspada terhadap dampak dari rencana Amerika Serikat (AS) yang akan menggelar intervensi militer dalam konflik Suriah. Salah satu yang menjadi perhatian adalah nilai tukar rupiah dan harga minyak dunia.

"Ini kalian sudah tahu belum kalau kongres telah setujui bahwa Amerika serang Suriah? Nah nanti nasib dolar dan minyak bagaiamana? Perkembangan ini harus kita cermati lagi bagaimana responnya di pasar," ujar Bayu di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2013).

Menurut Bayu, jika nantinya AS serius menyerang Suriah, hal-hal yang harus segera diantisipasi pemerintah adalah beberapa indikator besar yang bisa mempengaruhi ekonomi dunia. "Ini seperti kurs kita terhadap dolar dan harga minyak. Dua ini yang paling kritikal yang perlu kita cermati, tetapi sampai sekarang kita belum tahu, liat nanti bagaimana perkembangannya," lanjutnya.

Dalam kondisi mengkhawatirkan tersebut, Bayu menegaskan pemerintah harus bisa melindungi komoditas ekspor berorientasi pasar negara-negara di kawasan Timur Tengah. Dari pandangan Kemendag, konflik di Suriah yang memanas bisa memicu pasokan dari negara-negara di kawasan utara.

"Kita tidak tahu nanti apa yg terjadi di Terusan Suez misalnya. Tapi dari sudut kita, pasar kita yang di Timur Tengah bagian selatan mudah-mudahan tidak terganggu. Tetapi dolar ini yang kita khawatirkan," tandasnya.

Indonesia juga diharapkan sebisa mungkin memperkecil risiko yang bisa mengganggu jalannya ekspor di tengah upaya pemerintah memperbaiki kinerja ekspor guna membantu menyeimbangkan neraca perdagangan. (Dny/Shd)