Sukses

Amancio Ortega, Miliarder Pemilik 'Zara' yang Teramat Misterius

Pecinta fashion pasti akan berkerut-kerut kening saat ditanya apakah dirinya mengenal nama Amancio Ortega. Miliarder ini memang misterius.

Para pecinta fashion pasti akan berkerut-kerut kening saat ditanya apakah dirinya mengenal nama Amancio Ortega. Namun jika diminta pendapatnya soal desain pakaian Zara, para penggila fashion akan dengan mudah dan gamblang menjelaskanya. Lalu siapa sebenarnya Amancio Ortega? Apa kaitannya dengan Zara?

Pria berusia 77 tahun ini merupakan miliarder dunia yang terkenal misterius. Dia adalah pendiri Zara, riteler pakaian dan aksesoris asal Spayol yang sangat populer di dunia fashion internasional.  Dari bisnis pakaiannya tersebut, Ortega berhasil mencetak kekayaan bersih sebesar US$ 57 miliar atau setara  Rp 659,3 triliun.

Siapa sangka, pria yang berhenti sekolah sejak usia 13 tahun ini sekarang mengukir namanya di deretan 3 besar miliarder terkaya dunia versi Forbes.  Tak hanya itu, di Spanyol, dia merupakan pria yang paling kaya.

Namun dengan pakaian sederhana yang dipakainya sehari-hari dan bukan produk Zara, tak akan ada yang mengira ia sebagai miliarder. Dia bekerja memakai pakaian dengan model yang sama setiap hari dan makan bersama karyawan di kafetaria perusahaan. Begitulah Ortega, si konglomerat yang tak pernah bersikap angkuh.

Berikut jejak-jejak Amancio Ortega seperti dilansir dari businessinsider, forbes, bloomberg, success seperti dikutip Kamis (5/9/2013).

Ortega, Anak Pasangan Pembantu & Buruh Rel Kereta Api

Ortega lahir dari sebuah keluarga yang kurang mampu pada 28 Maret 1936. Sejak berusia 13 tahun, Ortega tak pernah mendapatkan pendidikan formal. Keluarganya hidup serba kekurangan. Ayahnya hanya pekerja biasa di rel kereta api, sementara ibunya bekerja sebagai pembantu. Tak ada pilihan lain baginya saat itu selain berhenti sekolah dan bekerja membantu kedua orangtuanya.

Setelah berhenti sekolah dia bekerja sebagai bocah pengantar di tempat pembuatan pakaian mewah. Tak lama bekerja dia dipercaya menjadi asisten penjahit di mana dia mulai belajar menjahit pakaian. Dari proses produksi dan distribusi garmen, dia melihat pakaian diberikan dari desainer ke pabrik lalu ke toko.

Di sinilah dia belajar betapa pentingnya memberikan pakaian langsung ke konsumen tanpa distributor. Itulah yang kemudia dia gunakan sebagai salah satu strategi kesuksesan besarnya di Zara. Dia mencoba mengendalikan semua tahapan produksi tekstil guna memangkas biaya. Selain itu juga agar lebih cepat dan fleksibel dalam memproduksi pakaian.



Bisnis Zara, Dimulai dari ruang tamu

Setelah menjadi asisten penjahit, dia ikut bekerja bersama kedua saudara kandungnya, Antonio dan Josefa sebagai salesman di sebuah toko baju yang tengah berkembang.

Pada awal 1960-an Ortega menjadi manajer di toko pakaian lokal. Dia sadar hanya sedikit orang kaya yang mampu membeli baju-baju mahal. Bersama Rosalia Mera, dan kedua saudara kandungnya, mereka mulai memproduksi baju-baju murah.

Dia lalu jatuh cinta pada Mera dan menikahinya pada 1966. Dari situ, dia bersama sang istri mulai menjahit pakaian sendiri di ruang tamu rumahnya. Dari sana dia mulai mempekerjakan orang lain untuk menjahit seluruh desainnya dan mendirikan toko pertamanya. Dia tetap menjualnya dengan harga lebih murah.

Pada 1975, bersama istri pertamanya tersebut dia mendirikan toko Zara di depan toko perbelanjaan paling penting di Spanyol. Tempat itu merupakan lokasi yang sangat strategis. Bisnisnya terus maju dengan pesat karena harganya yang murah dan kualitasnya yang mewah. Pada 1989, Ortega tercatat telah membuka hampir 100 toko Zara di Spanyol.

Saat ini, terdapat lebih dari 1.700 toko Zara di 86 negara yang tersebar di enam benua. Tak heran, Zara pun menjadi riteler pakaian terbesar di dunia. Bahkan Kate Middleton merupakan penggila sejumlah desain Zara. Jangan lupa, bisnis tersebut berasal dari ruang tamu rumahnya.


Ortega, si Miliarder Misterius

Ortega terkenal sangat melindungi kehidupan pribadinya dari sorotan media dan publik. Perusahaannya juga hanya memberikan sedikit informasi tentang dirinya. Selama berpuluh-puluh tahun malang melintang di dunia bisnis, Ortega hanya memiliki satu foto saja untuk media. Foto tersebut pertama kali muncul dalam laporan keuangan tahunan perusahaannya pada 1999.

Namun setelah itu paparazzi berhasil mendapatkan beberapa fotonya. Tak cukup sampai di situ, seumur hidupnya cuma tiga wartawan yang diperbolehkan mewawancarainya.

Ortega juga jarang datang ke acara-acara kantor. Bahkan Ortega tak menemui Pangeran Spanyol Felipe yang mengunjungi Inditex, perusahaan pakaian multinasional di mana dia memiliki 60% sahamnya. Sang tamu kerajaan justru hanya disambut oleh salah satu wakil Ortega.

Pada Desember 2012, media Spanyol mengabarkan Ortega membayar US$ 500 ribu untuk mencegah paparazzi mempublikasikan foto anaknya, Marta yang tengah berbulan madu bersama suaminya. Tak heran banyak orang tak mengenal profilnya, Ortega memang miliarder misterius.


Selalu Berpakaian Sama ke Kantor dan Makan di Kafetaria

Meski kekayaannya datang dari bisnis pakaian, tapi Ortega selalu berpakaian sangat sederhana. Dia selalu mengenakan blazer biru, kemeja putih dan celana abu-abu. Uniknya, semua pakaiannya tersebut bukan produk Zara. Dia juga tak pernah pakai dasi selain pada pernikahan pertamanya.

Tak hanya itu, sebagai bos yang paham betul arti kemiskinan, dia selalu pergi ke kedai kopi yang sama setiap hari. Dia bahkan selalu makan siang bersama karyawannya di kafetaria kantor.

Sebagai bos dia memang terkenal sangat ramah. Dia selalu berusaha mendekati dan bicara dengan karyawannya. Dia memperhatikan bahkan hal terkecil di kantornya.

Hal unik lain soal Ortega, di hari pertama saat dia menjual saham Inditex pada 2001 dan diumukan sebagai pria terkaya di Spanyol, dia tak membuat perayaan besar. Dia tetap bekerja. Dia hanya menonton TV selama 15 menit untuk melihat dirinya dikabarkan memperoleh uang US$ 6 miliar. Setelah itu dia kembali makan siang di kantornya.

Dengan tampilan sederhana, pria tiga anak tersebut telah memiliki harta sebesar US$ 57 miliar  atau setara  Rp 659,3 triliun. Namun sebagai miliarder, dia tak banyak berubah, tetap sederhana.


Kehidupan Pribadi Ortega, Satu Anaknya Derita Cacat Mental

Ortega menikah dengan Rosalia Mera pada 1996. Bersama Mera dia mendirikan Zara dan membuat istri pertamanya tersebut sebagai salah satu wanita terkaya di Spanyol. Mera diketahui meninggal pada 15 Agustus 2013 karena sakit yang dideritanya.

Dari pernikahannya dengan Mera, dia dianugerahi dua anak. Sandra, anak pertamanya saat ini berusia 44 tahun dengan kekayaan sebesar US$ 1,1 miliar. Anak keduanya adalah Marcos yang menderita cacat mental sejak lahir. Hal ini merupakan terpaan terburuk dalam hidup Ortega. Uang berlimpah di beberapa kasus tak menjamin kebahagiaan seseorang.

Pada 1983, Mera kembali memberinya anak perempuan bernama Marta yang saat ini bekerja sebagai karyawan di Inditex. Namun, pasangan suami istri pendiri Zara ini memutuskan bercerai pada 1986.

Dia lalu menikah dengan Flora Perez Marcote yang merupakan karyawannya sendiri pada 2001. Yang paling disesali dalam hidupnya adalah dia tak pernah punya cukup banyak waktu untuk keluarganya.


Selintas Terlihat Sederhana, Tapi Hidupnya Wow!

Ortega dan istri keduanya tinggal di apartemen di La Coruna Spanyol dekat dengan pelabuhan utama Benua Atlantik. Di waktu luangnya, Ortega menunggang kuda di pusat pelatihan miliknya di Finisterre, Spanyol. Dia membangun tempat tersebut karena kecintaan sang istri terhadap kuda.

Dia juga memiliki The Epic Residences & Hotel di Miami, Florida yang merupakan salah satu hotel terbaik di Amerika Serikat (AS).

Dia juga membeli pencakar langit tertinggi di Spanyol, Torre Picasso di Madrid. Bangunan setinggi 515 kaki tersebut dibeli seharga US$ 536 juta.

Kendaraan pribadinya sudah pasti sangat mewah. Dia mengendarai sedan mewah Audi A8  yang lebih dari sekadar nyaman.

Tak hanya itu dia memiliki pesawat jet pribadi The Global Express BD-700 yang dirancang Bombardier, salah satu manufaktur pesawat jet mewah paling unggul. Pesawat tersebut dijual seharga US$ 45 juta.

Namun Ortega jarang berlibur dengan pesawat tersebut, dia lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bekerja. (Sis/Igw)