Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa hingga akhir Agustus 2013 mencapai US$ 93 miliar atau bertambah sekitar US$ 300 juta dibandingkan sebulan sebelumnya sebesar US$ 92,7 miliar.
Bank sentral menegaskan, jumlah cadangan devisa tersebut relatif stabil dan setara dengan 5 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.
"Jika hanya dibandingkan dengan impor, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan 5,2 bulan impor," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/9/2013).
BI menilai jumlah cadangan devisa tersebut masih cukup untuk menghadapi tekanan pada neraca pembayaran.
Namun, lanjut BI, masih tingginya tekanan dan ketidakpastian perekonomian global ke depan memerlukan langkah-langkah antisipasi baik dengan penguatan respon bauran kebijakan maupun ketahanan dalam menghadapi gejolak eksternal, termasuk bantalan kecukupan cadangan devisa secara berlapis (second line of defense).
Menghadapi kondisi tersebut, BI belum lama ini telah menandatangani perpanjangan Bilateral Swap Agreement (BSA) dengan Bank of Japan sebagai agen Menteri Keuangan Jepang sebesar US$ 12 miliar, berlaku efektif 31 Agustus 2013.
Pembahasan untuk kerjasama serupa juga sedang dilakukan dengan bank-bank sentral di kawasan. (Shd)
Bank sentral menegaskan, jumlah cadangan devisa tersebut relatif stabil dan setara dengan 5 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.
"Jika hanya dibandingkan dengan impor, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan 5,2 bulan impor," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/9/2013).
BI menilai jumlah cadangan devisa tersebut masih cukup untuk menghadapi tekanan pada neraca pembayaran.
Namun, lanjut BI, masih tingginya tekanan dan ketidakpastian perekonomian global ke depan memerlukan langkah-langkah antisipasi baik dengan penguatan respon bauran kebijakan maupun ketahanan dalam menghadapi gejolak eksternal, termasuk bantalan kecukupan cadangan devisa secara berlapis (second line of defense).
Menghadapi kondisi tersebut, BI belum lama ini telah menandatangani perpanjangan Bilateral Swap Agreement (BSA) dengan Bank of Japan sebagai agen Menteri Keuangan Jepang sebesar US$ 12 miliar, berlaku efektif 31 Agustus 2013.
Pembahasan untuk kerjasama serupa juga sedang dilakukan dengan bank-bank sentral di kawasan. (Shd)